tag:blogger.com,1999:blog-56592791100485800562024-03-08T14:30:31.721-08:00Swamitra MandiriMenuju sukses berbagi dan media infoDuasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-74787000851516969872010-02-05T16:03:00.000-08:002010-02-12T04:33:31.421-08:00Tanda Orang Yang Berbakat KayaDari : <a href="http://haxims.blogspot.com/2009/12/99-tanda-orang-yg-berbakat-kaya.html">HAXIMS</a><br /><br /><div align="justify"><br>Satu hal yang perlu diketahui, bahwa untuk menjadi kaya seseorang tak perlu harus jenius. Namum memang diperlukan karakter dan kualitas tertentu untuk menjadi kaya. ( from : William Tanuwidjadja : 99 tanda orang berbakat kaya )apa saja tanda-tandanya, apakah anda termasuk di dalamnya? ini dia :<br><br /><ol><br /><li>Berpikir seperti layaknya orang kaya : Orang yang berbakat kaya selalu belajar berpikir dan bertindak layaknya orang kaya.</li><br /><li>Tidak berpikir konsumtif :Orang yang berbakat kaya akan selalu berpikir tentang apa yang mereka akan lakukan dengan uang agar dapat berlipat ganda.</li><br /><li>Pintar mengelola arus kas : Selalu menghitung banyak rupiah yang tersisa setelah dikurangi kebutuhan hidup yamng sifatnya mendasar.</li><br /><li>Mampu membedakan aset dan liabilitas : Mereka selalu memikirkan apakah aset2 itu menghasilkan arus kas masuk atau justru keluar.</li><br /><li>Selalu membangun intengible aset (aset non fisik ):yaitu selalu menjaga hubungan dengan relasi, teman, , jaringan, kepercayaan, cara berpikir, visi, pemikiran, keyakinan, dan otokritik.</li><br /><li>Bekerja untuk belajar, bukan demi uang : Mereka bekerja untuk orng lain sebenarnya untuk mempelajari sesuatu, biasanya mereka memepelajari sistem bisnis, bagaimana aliran uang, cara membangun jaringan relasi, dll.</li><br /><li>Sangat percaya diri : Mereka percaya akan kemampuan yg dimilikinya untuk mendapatkan kekayaan.</li><br /><li>Mengenali dirinyya dengan baik : Mereka paham potensi, potensi, kelemahan, serta karakter-karakter spesifik yang dia miliki.</li><br /><li>Memandang uang sebagai organisme : Merka menanam uang dilahan yg tepat, memeliharanya, membersihkan hamanya, dan disaat yang tepat memetik hasilnya.</li><br /><li>Tak pernah mengeluh, merasa miskin dan kekurangan.</li><br /><li>Siap mental untuk menjadi kaya.</li><br /><li>Sangat mampu mengendalikan diri : Orang2 yang super kaya selalu menampakan mimik yang standar, senym yang bijak,dan tampaknya, well semuanya terkendali, walaupaun pasar pada saat itu sedang pora-poranda. Orang kaya sangat mampu mengendalikan diri agar sikapnya tidak dapat dibaca oelh publik.</li><br /><li>Memahami logika " Take n Give " :Orang kaya sangat paham dengan pameo " There's no free lunch "tak ada sesuatu yang gratis.</li><br /><li>Berorientasi pada proses : si kaya memikirkan nilai guna yang seperti apa untuk mendapatkan uang banyak.</li><br /><li>Mencintai perannya : orng kaya biasanya mencintai perannya dalam kehidupan bisnis dan sosial.</li><br /><li>Mempercayai prinsip reltivitas uang : Orang2 kaya telah melatih dirinya untuk tidak terkejut melihat price list atu penawaran2 apapun. semuanya kembali pada apa yang bisa didapatkan dari pengeluaran tersebut.</li><br /><li>Memhami konsep : Time value of money" : nilai lebih untuk masa depan<br><br><br /><li>Tak ingin bersusah payah : Jangan salah orang yang tak ingin bersusah payah bukan berarti ia malas. Kalau dia berpikir dan terus berpikie untuk menemukan sistem dan cara bekerja yang efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yg lebih baik, maka mereka memiliki bakat untuk menjadi kaya.</li><br /><li>Kreatif : merupakan bagian terpenting dri bakat menjadi kaya. Orang kaya selalu kreatif dalam menemukan cara2 baru dalam berbisnis.</li><br /><li>Menghargai gagasan yang beroroientasi pada tindakan : Orang kaya bisa memilih ide yang menarik yg hanya sebatas ide dan yang bisa menghasilkan uang.</li><br /><li>Open mind : Orang2 berbaka kaya sangat yakin tak ada sesuatu yang tak mungkin terjadi. mereka terus bermimpidi dan yakin mimpinya suatu saat dapat terwujud.</li><br /><li>Mampu menilai karakter orang lain : Orang2 kaya sellau memilih staf atau karyawan yg sesuai dengan karakter dirinya.</li><br /><li>Waspada terhadap pujian : pujian bisa membuat terlena dan lupa diri, orang kaya lebih terbuka menerima kritik.</li><br /><li>Terbuka menerima kritik : orang kaya telah berlatih untuk menerima kritik stajam apapun.</li><br /><li>Mampu memahami berbagai bntuk uang : bagi orng kaya pengertian uang sangatlah luas.</li><br /><li>Mampu menggunakan Sumber daya orng lain : orang kaya menggunakan waktu dan tenaga orng lain bahkan uang orng lain untuk memperkaya dirinya.</li><br /><li>Tak pernah merasa puas : ketidak puasan bukan dilihat dari banyaknya uang yang telah dimiliki, tetapi cara kerja dan cara 2 bisnis yg telah di sempurnakan.</li><br /><li>Mampu mendeteksi kemana uang mengalir : mereka memahami kemana uang mengalir.</li><br /><li>Memahami nilai guna yang tersembunyi : orang kaya memiliki sense yang tajam terhadap berbagai macam peluang bisnis.</li><br /><li>Memikirkan hal terburuk, tetapi tidak takut karenanya : Orang kaya salalu mendahului pemikirannya dari hal yag terburuk.</li><br /><li>Memiliki alasan kuat untuk setiap pengeluarannya.</li><br /><li>Menciptakan uang, bukan mencari uang : orang berbakat kaya selalu berpikir saluran pipa kekayaan.</li><br /><li>Tahu persis bagaimana uangny bekerja.</li><br /><li>Fokus dan spesifik : mereka tidak mau kehilangan fokus pada wilayah dimana mereka memiliki kompetensi inti.</li><br /><li>Percaya bahwa uang tiak tumbuh dipohon : mereke berpikir uang dan kekayaan hanyalah konsekuensi dari gagasan dan tindakan anda.</li><br /><li>Tidak percaya " abnormal Return " : Tidak satupun instrumen investasi yg bebas resiko.</li><br /><li>Mampu membedakan lemak dan memangkas otot : Mereka hanya membuak lemaknya, yaitu sesuatu yang membuat bisnis menjadi tidak fleksibel, terlalu birokratis dan tidak responsif terhadap perubahan.</li><br /><li>Cerdas secara finansial dan numerik.</li><br /><li>Lebih suka berbelanja secar tunai.</li><br /><li>Tidak pernah mau mengunakan kartu kredit apalagi minta kenaikan plafon kartu kredit.</li><br /><li>Tidak bisa dirayu iklan konsumtif.</li><br /><li>Menggunakan setiap aktivitas konsumsi sebagai sarana pembelajaran.</li><br /><li>Selalu berpegang pada azas uilitas dalam berkonsumsi.</li><br /><li>Mencari daya ungkit : orang2 berbakat kaya selalu mencari daya ungkit untuk menaikan nilai aset.</li><br /><li>Peka terhadap detail : Orang2 berbakat kaya biasanya gampang memahami gambaran umum suatu persoalan.</li><br /><li>Menghargai waktu.</li><br /><li>Mampu menghitung "opprtunity cost ( biaya semu ) " : muncul sebagai konekuensii logis ketika kita mengambil suatu pilihan dan mengorbankan pilihan lain, tetapi orang berbakat kaya mampu menghitung opprtunity cost sehingga mereka bisa menentukan secara tepat pilihannya yg disisuaikan dengan tujuan awal.</li><br /><li>Berani gagal.</li><br /><li>Skeptis menghadapi smua proposal.</li><br /><li>Disiplin terhadap anggaran.</li><br /><li>Mampu membedakan Needs dan wants.</li><br /><li>Membiarkan pihak lawan menawar terlebih dahulu.</li><br /><li>Bisa melihat potensi terpendam dari segsala sesuatu.</li><br /><li>Menginvestasikan uang dan waktu secara aktif.</li><br /><li>Tak suka menabung : Orang kaya tidak menabung dengan tujuan mengumpulkan " sedikit2 demi sedikit lama2 menjadi bukit". kalupun punya tabungan, mootifnya adalah penyimpanan sajja, bukan untuk mendapatkan hasil. Mereka pasti menanamkan uangnya kedalam instrumen2 yang bisa memberi return secara cepat. Investasi tidak dikenai pajak, kecuali apabila investor menginginkan profit taking. namun, bunga tabungan selalu dipangkas pajak, tidak peduli apakah pemilik tabungan akan memakai uangnya atau tidak.</li><br /><li>Memeliki kepekaan terhadap bunga majemuk.</li><br /><li>Mampu menghitung nilai nominal dari segala sesuatu.</li><br /><li>Tidak pernah mencintai aaset secara tidak rasional : orang2 kaya tidak pernah mencintai asetnya secara berlebihan, sehingga menggappnya tidak bisa dinilai dengan uang.</li><br /><li>Tidak pernah mengeluhkan modal yang kecil.</li><br /><li>Stabil secara emosional.</li><br /><li>Bisa memahami kebutuhan dan keinginan orang lain.</li><br /><li>Proporsional dalam mengambil resiko : orng kaya sellau mengukur resiko dan keuntungan, kkarena keduanya berbanding lurus.</li><br /><li>Punya nyali dan berani kehilangan uang.</li><br /><li>Bersikap obyektif dan rasional.</li><br /><li>Memegang asas profesionalisme : Orang2 kaya tidak mencampuraduk hubungan profesional dan pertemanan.</li><br /><li>Memiliki kemampuan kordinasi.</li><br /><li>Tidak takut utang.</li><br /><li>Mampu menjadi penilai aset yang handal.</li><br /><li>Memahami rir=tme dan timing.</li><br /><li>Selalu tertarik pada cara kerja suatu alat atau sistem.</li><br /><li>Menghindari bekerja dengan penghasilan tetap.</li><br /><li>Menghindari utang budi.</li><br /><li>Jago menkomunikasikan gagasan bisnis.</li><br /><li>Bekerja bukan berdasarkan hasil jangka pendek.</li><br /><li>Mewaspadai kebiasaan buruk.</li><br /><li>Meyukai perubahan.</li><br /><li>Mempunyai sense terhadap keseimbangan uang dan barang.</li><br /><li>Mampu menemukan substansi :merka selalu merujuk pada poin pentingnya pada saat membeli sesuatu, sperti pada saan membeli bor misalnya, mereka membeli bor berorientasi pada tujuannya yakni untuk membuat lubang.</li><br /><li>Berpikir dari berbagai sudut pandang.</li><br /><li>Respek terhadap orang2 sukses.</li><br /><li>Lihai dalam permainan ego.</li><br /><li>Berwatak simple dan praktis.</li><br /><li>Menganggap krisis sebagai peluang.</li><br /><li>Mampu memahami kebutuhan orang lain merupakan salah satu kunci sukses bisnis.</li><br /><li>Bisa berpikir seperti orng awam.</li><br /><li>Mempercayai kekuatan pikiran.</li><br /><li>Memahami kegagalan dari sudut pandang lain dan merubahnya menjadi sesuatu pembelajaran yang dpt merubah mnjadi kemajuan usahanya.</li><br /><li>Tidak menganalkan belas kasihan.</li><br /><li>Mampu menghitung cepat.</li><br /><li>Memiliki skala prioritas dalam pengeluaran.</li><br /><li>Mampu mengenali pola : selalu berusaha memahami pola yang berlaku dan cara kerja segala sesuatu.</li><br /><li>Peka terhadap kualitas</li><br /><li>Berorientasi pada " value for money " : setiap sen uang yang keluar harus memiliki alasan yang kuat.</li><br /><li>Mengerti kekuatan informasi.</li><br /><li>Bukan persentasenya, tapi nominalnya.</li><br /><li>Selalu mengikui perkembangan terbaru.</li><br /><li>Mencatat segala transaksi keuangan.</li><br /><li>Mampu mengukur peluang dan probabilitas.</li><br /><li>Membiarkan setiap transaksi berdiri sendiri.</li><br /></ol><br />Apakah anda termasuk di dalamnya???" Uang bukanlah tujuan akhir, uang adalah teman bagi kita untuk mencapai tujuan akhir."( William Tanuwidjaja ). Semoga memacu hidup anda semua !!!</div>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-67711117949177003332010-01-27T02:10:00.000-08:002010-01-27T02:16:01.447-08:00INILAH PENYAKIT MANUSIA YANG MUNGKIN TIDAK PERNAH KITA SADARI<div align="justify"><span style="font-weight:bold;">1. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI</span><br /><br />Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong.”Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh”. Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai “improper guilty feeling”.<br /><br />Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang “Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb”. Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT</span><br /><br />Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba-tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh ? Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL</span><br /><br />Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. TERLALU CEPAT MENYERAH</span><br /><br />Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. BAYANG BAYANG MASA LALU</span><br /><br />Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak Terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. “Waktu” itu maju kan ?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh,<br />pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU</span><br /><br />Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi.Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: “Saat yang paling berbahaya datang bersama<br />dengan kemenangan yang besar”. Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang jauh lebih besar.<br /><br />Sumber: Rijal Arafah | <a href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=815151&pg=letter">Asian Brain Community</a><br /><a href="javascript:print(document)">Cetak Halaman Ini</a><br /></div>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-72771672307819309822010-01-24T13:33:00.000-08:002010-01-24T15:05:16.187-08:00KUNCI SUKSES BISNIS<hr><br /><ul type="square"><br /><li>Jika anda ingin punya bisnis, Mau buka usaha ?!</li><br /><li>Ingin wirausaha - Ingin jadi boss ?!</li><br /><li>Jadi entrepreneur yang nyata, halal & prospektif Bukan MLM.</li><br /><li><a href="http://www.bisnisok.tk/" target="new">Atau butuh bimbingan & konsultasi? DISINI TEMPATNYA.</a></li><br /></ul><br /><hr><br /><ol><div align="justify"> <li>Perbanyak amal dg iklas & diam-diam (Bantu anak yatim, sodakoh, perbanyak pegawai anda)</li><br /><li>Selalu berpikir, berkata & bertindah yg positif, lemah lembut, tahan amarah</li><br /><li>Dahulukan akal pikiran, jangan perasaan (ego). Hilangkan pikiran curiga & negatif</li><br /><li>Berbaiklah, ramah & hormat kepada siapa saja, terutama ke orangtua, mertua, tetangga</li> <br /><li>Belikan seragam kepada semua pegawai anda, perhatikan makan minum mereka</li><br /><li>Jika omset & laba usaha anda meningkat, berilah bonus kepada pegawai anda</li><br /><li>Murah senyumlah, jamulah tamu anda, akrab & selalu ucapkan terima kasih</li><br /><li>Jauhkan, jangan pernah terpikir & bertindak licik, curang & apapun yg negatif sekecil apapun</li><br /><li>Lakukan puasa, rajin ibadah & terus berdoa (Berniat nyata menolong banyak orang)</li><br /><li>Rutinlah menjenguk keluarga pegawaimu, jangan pernah terlambat memberi gaji.</li><br /><li>Sopan selalu, Jangan sombong, merendahlah & Jaga mulutmu (berbicara yg berguna)</li><br /><li>Jangan telantarkan kebutuhan istri & anak-anakmu, perhatikan & buktikan</li><br /><li>Didiklah istrimu untuk lebih banyak mengurus anak-anakmu daripada mencampuri bisnismu (Karena sesungguhnya emansipasi wanita adalah mengurus suami, rumah & anak). Bukan karir.</li> <br /><li>Jangan pernah tergoda tahta politik, unjukrasa, taruhan / perjudian & wanita</li><br /><li> terus fakir miskin, anak yatim & yayasan amal (tentunya yg benar-benar)</li><br /><li>Jauhilah orang yg sombong, yg bermulut besar apalagi pernah punya cacat sbg penipu</li><br /><li> usaha, abaikan gengsi penampilan. (Apapun bisnis tekuni saja, yg penting halal)</li><br /><li> ACTION & teruslah ACTION, daripada hanya hitung-hitung / rencana saja</li><br /><li> menunggu lama, jangan ditunda-tunda karena pesaing akan semakin tambah banyak</li><br /><li> Tidak harus Anda yg menjalankan bisnis, Rekrutlah orang yg ahli. Jalankan sistem unik kami.</li><br /><li> Bermimpilah memperbesar Bisnismu & wujudkan segera pelan-pelan (Tulis & Ucapkan Selalu)</li><br /><li> Bisnis apapun jangan serakah, KKN & menjatuhkan pesaing anda (terutama harga & cara)</li><br /><li> Benahi pembukuan usaha anda, usahakan terkomputerisasi dengan program otomatis</li><br /><li> Terimalah anak sekolah yg mau praktek kerja lapangan & Latihlah, suatu saat berguna</li> <br /><li> Berikan pelayanan yg terbagus ke setiap relasi anda. Iklaslah memberi & melayaninya.</li><br /><li> Perbanyak sillaturahmi ke siapapun, Dengarkan & praktekkan nasehat KONSULTAN BISNIS & Lakukan mulai SEKARANG! HARI INI! Miliki BISNIS nyata!JANGAN Menunggu!</li><br /></ol> <br /><span class="fullpost"><br />KEUNTUNGAN MENJADI PENGUSAHA / INVESTOR : <br /><ol><br /><li>Anda otomatis jadi bosnya. Bebas mengatur, bebas berpakaian.</li> <br /><li>Tidak ada stress karena dimarahi atasan. Karena Andalah yg jadi atasan itu.</li><br /><li>Orang lain (Pegawai, Buruh) berangkat pagi-pagi kerja capek pulang malam macet jalanan gaji pas-pasan. Anda merdeka bebas berangkat bebas pulang bebas macet.</li><br /><li>Punya kebanggaan tersendiri, terlebih jika Anda punya pegawai (Karena menolong orang utk mendapatkan pekerjaan & mempunyai penghasilan).</li><br /><li>Jiwa sosial Anda akan tumbuh dengan sendirinya, karena semakin banyak menolong semakin cepat usaha Anda berkembang, untung & berkah.</li> <br /><li>Punya lebih banyak waktu dengan orang yang Anda sayangi.</li> <br /><li>Otomatis ilmu Anda berkembang, karena Anda nanti banyak bertemu dgn banyak orang yg akan ada memberi saran masukan ilmu ke Anda. Juga diajarin oleh Konsultan Bisnis.</li> <br /><li>Pendapatan laba bisa meningkat terus seiring semangat Anda utk segera ACTION BERBISNIS</li><br /><li>Menciptakan banyak lapangan kerja bagi lingkungan sekitar.</li><br /><li>Berpeluang jadi orang kaya, (karena tidak ada pegawai kaya, yang kaya adalah Pengusaha)</li><br /><li>Bisnisnya jalan, Bosnya jalan-jalan & Jajan.</li><br /><li>Lihat contoh pengusaha SUKSES, semua berangkat dari kejelian cepat menangkap peluang bisnis, memilikinya mulai dari kecil & terus berjuang keras dikembangkan hingga SUKSES.</li><br /><li>Mungkin juga suatu saat Andalah yg tercatat sebagai pengusaha sukses itu. AMIN... RENUNGKAN ! Pilih mana !........... Jadi Pegawai atau PENGUSAHA! Jika bukan Anda siapa lagi, Jika tidak sekarang ACTION kapan lagi!</li><br /></ol><br />SEBAGAI BAHAN UNTUK DIRENUNGKAN<br /><ul><br /><li>Allah Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai kaum manusia tersebut merubah nasibnya sendiri dengan sungguh-sungguh & nyata"</li><br /><li>Sukses memang sulit, tapi lebih sulit kalau tidak sukses, tidak mencoba & tidak belajar !"</li><br /><li>Orang yang selalu menunda-nunda melaksanakan niatnya tidak akan mencapai apa-apa. (NOL BESAR).</li><br /><li>Dengan mencoba berarti peluang keberhasilan Anda sudah 50%, Jika tidak mencoba berarti Anda sudah 100% gagal. Pilihlah bisnis jasa yg NYATA & Anda yg jadi pemiliknya, bukan jadi pegawai/sales MLM.</li><br /><li>Berbisnis memang ada bahayanya, tetapi bila kita duduk saja (TANPA ACTION) menunggu rejeki nomplok, yang datang adalah kegagalan. Maka jangan ragu-ragu, maju terus segera ACTION jadi PENGUSAHA !!!</li><br /><li>Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang sukses adalah orang yang paling banyak gagal namun terus bangkit dari kegagalan, mengikuti saran konsultan bisnis & mempraktekkannya sehingga menjadi ahli dibidangnya".</li><br /><li>Hadapi, hayati & nikmatilah perjuangan Anda, karena sesudah kesulitan ada banyak kemudahan".</li><br /><li>Orang sukses jauh dari keluh kesah, malu, minder & putus asa!".</li><br /><li>Orang gagal yaitu orang yang terlalu banyak hitung-hitungan, merasa lebih pintar & menutup diri tanpa mulai mengerjakan. ( Hanya mengamati, Hanya mengkalkulasi, NO ACTION TALK ONLY )".</li><br /><li>Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin dia tertutup, semakin merasa lebih pintar, semakin jauh dari ACTION jadi PENGUSAHA & Semakin jauh dari SUKSES" (Lihat pengusaha sukses & kaya, jarang yg berpendidikan tinggi, lebih banyak tidak tamat sekolah)".</li><br /><li>Jadi jika ingin sukses & kaya jangan pedulikan pendidikan, langsung ACTION BERBISNIS saja".</li><br /><li>Orang kaya & sukses adalah pasti bukan PNS, bukan pegawai, tapi PENGUSAHA yang ACTION menangkap peluang bisnis yang ada & terus belajar mengembangkan usahanya.</li><br /><li>Lebih baik 1x langsung mencoba bisnis, daripada 1000x hanya melihat & mendengar peluang saja (hanya jadi penonton)".</li><br /><li>Lebih baik kerja keras berbisnis 5 Tahun utk persiapan pensiun 30tahun, daripada 30 Tahun santai jadi pegawai menunggu pensiun".</li><br /><li>Lebih baik bersaing berbisnis dan menjadi sukses/untung, daripada tidak ada saingan tapi rugi".</li><br /><li>Tidak ada salahnya mumpung sambil bekerja juga mempunyai bisnis kecil-kecilan" Ayo!!!</li><br /><li>Tidak ada salahnya mumpung sambil Sekolah/Kuliah juga sudah berbisnis" Ayo!!!</li><br /><li>4 dari 5 orang kaya & sukses adalah yang mempunyai usaha sendiri.Andakah orangnya?".</li><br /></ul><br /></div><br /><br />Sumber : <a href="http://www.bisnisok.tk/">Bisnis Ok</a><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-2738563197120242082010-01-08T04:11:00.000-08:002010-01-08T04:16:33.679-08:00BELAJAR DENGAN PENEBANG POHON<div align="justify">Ada seorang saudagar kaya raya dan rendah hati ingin memberi pekerjaan kepada seorang petani yang kuat. Suatu hari dipanggillah seorang petani tersebut,<br /><br />"Wahai bapak yg memiliki tubuh yg sangat kuat, aku ingin memberimu hadiah 1000 keping emas, tapi ada syaratnya."<br /><br />“Apa syaratnya tuan?” Tanya sang petanni.<br /><br />“Saya akan memberikan 1000 keping uang emas kepadamu jika kamu mampu menebang 1000 pohon di kebunku dalam waktu 100 hari, jika dalam 100 hari kamu menebang pohon kurang dari itu maka hadiah tersebut tidak akan aku berikan” jawab sang saudagar.<br /><br />Wow ...berarti dengan menebang sebatang pohon dia akan dibayar dengan sekeping uang emas? Dengan modal badan yang kuat dan kapak yang tajam serta impian untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya, sang petani menyanggupi, “ Saya akan melakukannya tuan.”<br /><br />Syarat itu berusaha dipenuhi dengan diperlihatkan keberhasilannya menebang 20 pohon dengan mudah di hari pertama, setelah itu sang petani itu pun pulang untuk istirahat sambil membawa kapak yg digunakan menebang pohon tersebut.<br /><br />Sang petani berpikir apabila di hari pertama saja sudah berhasil menebang 20 pohon, hampir bisa dipastikan jika syarat itu pasti terpenuhi.<br /><br />Ternyata setelah tiba hari ke-100 syarat itu "gagal" terpenuhi karena sang petani hanya mampu menebang 500 pohon.<br /><br />Lalu dimana letak kegagalannya???<br />Padahal tubuh sang petani kuat dan semangatnya begitu tinggi?<br />Apakah karena tidak terbiasa menebang pohon?<br />Tapi di hari pertama kan sudah berhasil menebang 20 pohon?<br />Jadi kalau dihitung khan 100 x 20 = 2000 pohon?<br />Bahkan seharusnya bisa selesai dalam 50 hari?<br />Lalu dimana letak kesalahannya???<br /><span class="fullpost"><br />Setelah diteliti secara detail akhirnya di temukanlah sebuah kesalahan yg sangat fatal, yaitu sang petani itu hanya mengandalkan kekuatannya dia menggunakan kapaknya setiap menebang pohon secara terus-menerus dan lupa mengasahnya sehingga hari demi hari kapak itu menjadi tumpul dan tidak setajam ketika hari pertama.<br /><br />Sahabat …<br />Apabila kisah di atas kita hubungkan dengan kehidupan kita...ternyata masih banyak diantara kita yang melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan sang petani tersebut.<br /><br />Sang petani sebenarnya sudah bagus, dia berani mengambil tantangan sang saudagar dan menggapai impian 1000 keping emas untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Karena berapa banyak orang yang tidak berani mengambil tantangan dan menggapai impian yang besar. Mereka mempunyai prinsip hidup seperti air mengalir saja. Tidak perlu tujuan dan cita-cita yang besar. Dan sang petani tidak seperti itu, dia berani menggapai impian yang besar dan berani membayar harganya.<br />Tetapi impian besar dan semangat tinggi tidak cukup…<br /><br />Kita mempunyai cita-cita dan impian yang besar…<br />Menjadi manusia yang SUKSES dalam segala hal…<br />Sukses sebagai pribadi yang baik dan sholeh sampai akhir hayat…<br />Sukses membina keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah…<br />Sukses dalam karir dan bisnis …<br />Sukses menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak…<br />Dan sukses yang sesungguhnya yaitu selamat dari siksa neraka dan mendapat rahmat Allah dimasukkan ke dalam surga…<br /><br />Itu semua adalah impian dan cita-cita yang besar...<br />Semakin besar impian pasti semakin sulit mencapainya,<br />Dan pasti akan menghadapi tantangan dan masalah yang besar<br />Tapi kita lebih suka menjadi orang yang tidak suka perubahan.<br />Kita malas mengasah kemampuan diri kita…<br /><br />Manusia adalah makhluk yang kompleks…<br />Banyak hal yang harus diasah untuk mencapai impiannya…<br />Mengasah kesehatan fisik kita dengan berolahraga<br />Mengasah kemampuan berpikir dengan banyak membaca dan belajar<br />Mengasah ruhani kita dengan banyak membaca Al-Quran, hadir di majlis taklim/dzikir, dan beribadah<br />Mengasah jiwa kita dengan memberikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain<br />Mengasah kemampuan skill dengan berlatih dan beraktivitas<br />Mengasah kemampuan berbisnis kita dengan belajar kepada orang sukses<br />Mengasah kepemimpinan kita dengan memimpin diri sendiri dan keteladanan<br />Mengasah kesadaran kita dengan banyak merenung dan bermuhasabah<br />Mengasah semangat kita dengan berkumpul bersama orang-orang positif<br /><br />Insya Allah dengan selalu mengasah hal tersebut diatas, apapun impian anda akan tercapai selama Allah berkehendak...Yang jelas sesuai firman-Nya :<br /><br />INNALLAAHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QOUMIN HATTAA YUGHOYYIRUU MAA FII ANFUSIHIM<br />" Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah 'dirinya sendiri' (maa fii anfusihim)."<br /><br />OK… AMBIL TANTANGAN…. DAN JANGAN LUPA ASAH KAPAK ANDA !!! <br /><br />Sumber : Dikutip dari facebook groups Untuk anggota JADI PENGUSAHA ??... SIAPA TAKUT ! | <a href="http://www.facebook.com/reqs.php#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1177043269738">Pramono 'Pakde' Dewo</a></div><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-82814654449987794542009-12-30T00:42:00.000-08:002009-12-30T00:58:45.879-08:0018 Rahasia Sukses Anthony Robbins<div align="justify">Kalau saya menyebut nama Anthony Robbins, sebagian besar rekan milis pasti sudah cukup familiar mendengar kisah suksesnya. Beliau dijuluki Pembicara termahal di dunia, karena sekali bicara Tony bisa dibayar $1 juta dolar lebih. Juga banyak sekali orang mengalami perubahan hidup yang cukup drastis setelah menghadiri seminarnya. Dimana Anthony Robbins mengadakan seminar disanalah orang berebut tempat hanya untuk mendengarkan pesan dan kisahnya. Sebuah pertanyaan yang sempat membuat saya penasaran adalah:<br /><br />Apa yang membuat dia begitu sukses luar biasa? Dan apa rahasia suksesnya sehingga seminarnya dicari dan ditunggu-tunggu banyak orang? Ada banyak orang sukses setelah memodel gaya Anthony Robbins. Beberapa diantaranya Brad Sugars (Pembicara terbaik dari Australia ), Adam Khoo (pembicara muda dari Singapore ) dan di Indonesia salah satunya Tung Desem Waringin.<br /><br />Saya ingin berbagi kepada rekan milis, tentang 18 Rahasia Sukses Anthony Robbins menjadi Pembicara terbaik dunia.<br /><span class="fullpost"><br />Tulisan ini sangat bagus bagi siapa saja yang ingin sukses berbicara di depan public, termasuk para calon trainer dan motivator muda. Tulisan ini saya sarikan dari Michael Jeffreys dalam tulisannya "Success Secrets of Motivational Superstars". Dimana Michael Jeffreys mengupas sisi keberhasilan Anthony Robbins dalam mempersiapkan seminarnya. Dan bagaimana cara Anthony Robbins membawakan seminarnya sebagai seorang pelatih dan pembicara publik. Marilah kita membuka hati dan pikiran jernih, agar kita memetik manfaat dari sisi terbaik Anthony Robbins.<br /><br />Rahasia #1: Melibatkan audien dalam presentasi secepat mungkin<br /><br />Karena setiap peserta seminar datang dengan masih membawa motivasi masing-masing. Mereka mungkin masih belum begitu familiar dengan seminar yang mereka ikuti, juga belum tentu merasa nyaman dengan orang-orang baru dalam satu ruangan. Dengan melibatkan mereka segera, dan membuat mereka merasa nyaman akan menghilangkan kekuatiran dan kecemasan mereka. Sehingga membuat mereka 'feel at home'. Di saat mereka sudah merasa nyaman dan 'good feeling' mudah bagi mereka untuk diajak tersenyum, gembira atau bahkan bermain sekalipun. Singkat kata: Semakin cepat mereka terlibat dengan apa yang bawakan pembicara, semakin cepat mereka lupa tentang diri mereka dan mereka akan memberi perhatian lebih kepada pembicara.<br /><br />Apa yang membuat seminar Anthony Robbins begitu spesial? Saya masih ingat betul ketika menghadiri seminar Anthony Robbins "Unleash The Power Within" di tahun 2004 di Singapore. Seminar AR diawali dengan suasana fun dan menyenangkan. Para peserta dengan jumlah tidak kurang dari 5000 orang sudah menunggu di depan pintu. Ketika pintu dibuka, semua orang dari berbagai macam background memasuki ruangan. Pemimpin event bersama Crew AR dengan diiringi musik yang penuh semangat menyambut setiap peserta yang menyerbu masuk ruangan. Semua peserta diajak bernyanyi dan melakukan gerakan mengikuti alunan musik. Saya sendiri awalnya juga kaget dengan suasana gembira dan riuh seperti itu, perasaan saya berubah menjadi larut gembira, tertawa sambil bergoyang bersama peserta yang lain. Dan tiba-tiba energi di dalam ruangan telah mencapai tingkat tertinggi. Lalu nampak lampu disorotkan ke belakang ruangan gedung, muncullah sosok Anthony Robbins sambil berlari melambaikan tangan menuju panggung acara. Gemuruh audiens oleh tepuk tangan dan suara menyambut kedatangan AR. Dengan senyum yang lebar AR menyapa audien "Okay, anda di sini, saya di sini dan kita semua adalah orang-orang terbaik". Melihat pribadi AR menunjukkan dia begitu percaya diri, penuh power energi.<br /><br />Ketika musik pembukaan berhenti, AR merentangkan tangannya, seperti sayap burung elang dan diikuti audien meneriakkan "woooooo...... yesss". Lalu AR berteriak "jika anda happy di sini, katakan "yes", "Luar biasa, Sekarang saya ingin anda memperkenalkan diri anda ke 4-5 orang disekitar tempat duduk anda, go..."<br /><br />Selama 1 jam pertama, Tony membawa audien seperti layaknya seorang pemimpin konser orkestra. Menit pertama dia mulai dengan sebuah cerita hidupnya dan membuat ekspresi wajah gembira yang menyebabkan audien tertawa histeris. Dan di menit berikutnya dia merendahkan nada suaranya seperti suara dan gaya anak-anak begitu menyentuh emosi audien. Lalu beberapa menit kemudian, dengan penuh perasaan, ia memukul dadanya dengan gerakan "power move" untuk memberi kekuatan pada pesan yang baru saja disampaikan. Dengan wajah lucu dan menggembirakan ia menaikkan/menurunkan nada suaranya.Tony menyentuh audiens dengan nada suara, gaya funny, tanda ekspresi, gerak tubuh, dan semangat tinggi. Jika anda belum pernah menghadiri seminar Anthony Robbins, itu seperti naik roller coaster.<br /><br />Ini adalah gaya khas AR dalam membuka seminar dengan penuh fun dan menggembirakan. AR telah membuat audien tertawa dan gembira. Menurut AR ini adalah awal state yang bagus untuk mulai masuk dalam seminar. Dan AR akan terus membuat audien-nya selalu dalam state yang bagus selama seminarnya berlangsung.<br /><br />KARISMA ANTHONY ROBBINS<br /><br />Respon audien kepada Anthony Robbins bisa diibaratkan seperti fans (penggembar) musik rock konser dari pada sebagai seorang pembicara seminar. Karena AR lebih sering 'Show a force" dengan menunjukkan penuh kharisma dan energi yang berlebih. Tanpa ragu-ragu AR bisa membawakan seminar tak ubahnya seperti seorang bintang. Tidak heran jika teman saya satu perjalanan, Yoseph, sebenarnya sudah pernah datang seminar AR tahun sebelumnya di Malaysia, masih mau ikut lagi di Singapore sebagai peserta. Bahkan teman baik saya di Surabaya yaitu Vincent Indra Galih, ternyata sudah ikut sejak tahun 2002 di Singapore, lalu menjadi crew dengan biaya sendiri di Malaysia tahun 2003 dan masih mau ikut lagi bersama saya sebagai peserta di Singapore. Dia bercerita bahwa dia selalu memperoleh banyak hal baru setiap dia mengikuti seminar AR. Padahal biaya untuk ikut seminar boleh dikatakan tidak murah minimal uang 15-20 juta harus dikeluarkan.<br /><br />Dan ternyata bukan hanya teman saya saja yang rela mengeluarkan biaya dan waktu demi mendengarkan AR dalam seminarnya, namun ada banyak orang-orang juga dari Indonesia maupun dari negara-negara lain hadir di sana lebih dari satu kali. Ini menunjukkan kharisma Anthony Robbins yang luar biasa. AR pandai meninggalkan kesan yang mendalam bagi semua pesertanya.<br /><br />Rahasia #2: Komitmen Untuk Memberi Audien Lebih dari Yang Mereka harapkan<br /><br />Mungkin ini yang menyebabkan mengapa banyak orang di Amerika, dari Eropa, Asia juga Australia menghargai Anthony Robbins bukan hanya sebagai pemandu seminar, tetapi sebagai sahabat dan pelatih pribadi. AR sering kali memberikan ilmunya lebih dari jadwal seminar. "Saya tahu saya memberi anda sangat banyak, tapi sebenarnya saya ingin anda mendapatkan semua yang saya miliki." , kata Tony. Seminar AR lebih sering selesai hingga 1-2 pagi. Karena seperti yang dia katakan, "Saya komitmen untuk memberi audien saya lebih dari apa yang mereka harapkan."<br /><br /><br />Berjalan diatas Bara Api<br /><br />Saya masih ingat pengalaman saya di hari pertama seminar Anthony Robbins. Sekitar tengah malam di hari pertama seminar AR, peserta merasakan kecemasan, yang nampak dalam suasana ruangan. Bahkan ada beberapa peserta dari Indonesia yang bertanya satu sama lain "Apakah ini benar-benar sesuatu yang bagus jalan di atas bara api. Apakah nanti kaki saya tidak terbakar?". <br /><br />Melihat perasaan ketakutan di seluruh ruangan tersebut, AR dengan penguasaannya menggunakan humor untuk merubah nervous audien. Dan tiba saatnya AR mengatakan,"Sekarang waktunya kita pergi menuju bara api. Saya tidak ingin beberapa dari anda berpikir bagaimana jika kaki saya terbakar. Percaya pada diri anda. Anda lebih hebat dari bara api (ketakutan anda)."<br /><br />Ia mengatakan dengan penuh canda dan ekspresif. Setelah beberapa humor, audien merasa cair dan tidak cemas lagi. Tips yang selalu diulang-ulang oleh AR adalah "Cool-moss, cool moss!". Sapukan kaki anda diatas rumput basah dan diakhir perjalanan, masukkan kaki anda ke bak air.<br /><br />Akhirnya semua peserta seminar keluar dari pintu ruangan menuju ke luar lapangan yang luas disambut oleh dentuman suara drum musik Afrika. Setelah melepas sepatu dan kaos kaki, AR sekali lagi mengulang-ulang tips aman untuk berjalan. Setelah mengambil fokus, Tony dengan celana setengah kaki, secara dramatis berjalan diatas bara api dengan kaki telanjang. Sambil meneriakkan "cool moss". Langkahnya mantap, segar tetapi tenang, dan diselesaikan kurang dari 5 detik berjalan diatas api. Melihat AR sukses menyeberang api terbukti tanpa luka membuat peserta termotivasi dan siap mengikuti panduannya.<br /><br />Segera para peserta, dokter, guru, ibu rumah tangga, sales, pengacara dan semua peserta melakukan berjalan diatas api menurut panduan AR. Setelah berhasil berjalan diseberang mereka diberi selamat dengan ceria oleh para crew, dan mereka disambut sebagai "firewalker". Ini adalah malam yang mengesankan yang sulit untuk dilupakan oleh setiap peserta seminar.<br /><br />Semula saya merasa takjub dan kagum tentang acara firewalk. Sampai pada november 2006 saya beserta rekan-rekan graduate AR Singapore diajak menjadi crew untuk acara "Unleash the Power within di Jakarta yang dipandu oleh Pak Tung DW beserta sekitar 8 team dari Anthony Robbins, dari mempersiapkan acara itu saya menjadi paham. Dan berkat juga bimbingan dari Mr. John Maisel (dari Firewalk Institute USA) saya menjadi mengerti mengapa kaki kita saat jalan tidak terbakar. Itu semua harus dipersiapkan dan membutuhkan perhitungan yang teliti. Saya tidak menyarankan anda para pembaca mencoba sendiri di tempat anda, karena tanpa pengetahuan yang cukup, firewalk sangat membahayakan dan beresiko. Kecuali oleh mereka para trainer yang telah mendapat training tentang firewak secara khusus. Jika anda penasaran dan ingin mengikuti atau mau mengadakan seminar firewalk, silahkan kontak kami.<br /><br />Rahasia #3: Secara konstan upgrade materi anda untuk memastikan bahwa anda memberikan informasi yang terbaik kepada audien anda<br /><br />NLP adalah 'Basic Science' ilmu Anthony Robbins.<br /><br />Anthony Robbins memulai seminarnya di awal tahun 1980. Pesan yang disampaikan AR masih di seputar teknologi yang dikembangkan oleh John Grinder dan Richard Bandler yang biasa disebut NLP (Neuro Linguistic Programming). Teknik seperti matching, mirroring, modelling, anchoring dan reframing diajarkan oleh Tony sebagai tools (alat bantu) untuk membantu tiap orang menjadi komunikator yang lebih efektif. Sebagai mana dia berasumsi "Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas komunikasi kita".<br /><br />Kepercayaan AR adalah setiap orang secara dramatis dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan belajar bagaimana mengatur 'state'-nya (semangat diri). Dan "reframming" (bingkai ulang) setiap momen pengalaman hidupnya. Sehingga lebih punya daya kekuatan. AR mengatakan bahwa jika kita kurang kepercayaan diri, kita mempergunakan teknik yang disebut "modelling". Dimana kita menduplikasi ragam, cara, kebiasaan orang yang penuh keyakinan dan percaya diri, maka dengan segera kita akan mendapat kepercayaan diri yang besar. Dengan kata lain kita benar-benar bisa melatih diri kita untuk menjadi dan bertindak dalam cara yang baru.<br /><br />Saya kira bukan hanya AR saja yang merasa bahwa NLP adalah jalan yang sangat efektif, banyak pembicara yang mempercayai NLP sebagai jalan paling cepat untuk berubah. Para terapis dan praktisi juga mempergunakan NLP untuk mengatasi pobia ribuan orang.<br /><br />Dengan semangat dan keahlian komunikasi, AR secara powerful menggunakan alat NLP untuk membantu banyak orang untuk berubah. Dia melakukan terus menerus berkeliling lebih dari 100 kota besar di seluruh dunia. Dan setiap seminar biasanya dihadiri sekitar 1000-10.000 peserta.<br /><br />Anda bisa membaca tentang Anthony Robbins di bukunya "Unlimited Power' dirilis tahun 1986. Namun mulai sekitar tahun 1990 awal, AR mulai mengembangkan NLP menjadi teknik baru yang disebutnya NAC (Neuro Association Conditioning) bisa dibaca di bukunya yang berjudul "Awaken the Giant Within" keduanya sudah terbit dalam edisi bahasa Indonesia.<br /><br />Teknik NLP telah mengantarkan Anthony Robbins menjadi pembicara dan pelatih terkenal. Namun sekarang ini Anthony Robbins telah mengembangkan terus seluruh teknik dan strateginya dengan basis NAC bersama teamnya di Robbin Researc Institute di Amerika.<br /><br />Goal AR dalam seminarnya adalah dia ingin selalu memberi audiennya informasi yang terbaik bagaimana seseorang mengalami perubahan dan berhasil dengan fantastis.<br /><br />Pesan yang ingin dia katakan cukup sederhana: Jika anda menjadi top (teratas) di bidang anda, anda harus secara terus-menerus meng-upgrade materi anda untuk memastikan bahwa audien anda memperoleh informasi yang terbaik dari topik yang anda sampaikan. Jika anda tidak melakukan hal tersebut, orang lain akan dengan pasti melakukannya dan mereka-lah nantinya yang akan mencapai tangga teratas di bidang anda.<br /><br />Rahasia #4: Jangan mengingat / menghafalkan materi pembicaraan anda, tapi jadilah ’produk’ dari materi anda.<br /><br />Awal Karir Sebagai Pembicara<br />Dari mana asalnya, Anthony Robbins memulai karir sebagai pembicara?<br />Dalam sebuah wawancara dengan Sharring idea Magazine pada Desember 1992. Melalui wawancara tersebut AR bercerita awal mula dia merintis sebagai pembicara public:<br /><br />“Mr. Cobb, guru sejarah saya di SMA yang pertama kali melihat potensi diri saya. Dia datang menemui saya di akhir pelajaran. Saya tidak pernah belajar berbicara sebelumnya. Ia mengatakan, “Saya ingin melihat kamu berbicara setelah selesai kelas ini.<br /><br />Dia menekan pundak saya dan mengatakan, “You are a magical. You will be one of the best speakers who has ever spoken.” Saya mengatakan, “Are you crazy?”.<br />Mr. Cobb menjawab, Saya serius dengan kata-kata saya. Saya tidak ingin kamu menunggu sampai tahun depan. Saya ingin kamu berkompetisi di kelas public speaking minggu ini. Saya telah menemukan seorang pembicara, dan saya pikir kamulah orangnya. Saya ingin kamu berbicara dengan meyakinkan, dan persuasive. Persiapkan pembicaraanmu dan kamu pasti menang.”<br /><br />Saya lalu mempersiapkan pidato saya di rumah. Saya tidak berpikir bahwa saya adalah seorang orator yang baik. Materi pidato saya, saya beri judul “The Will to Win”. Saya hanya membaca dan mengingat tentang topic itu. “Ini seluruh hidup saya! Inilah diri saya” Saya mengingat saat itu dan saya menjadi seseorang yang saya inginkan.<br /><br />Anthony Robbins berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi pidato tersebut. Dan meskipun dia tidak tahu apa yang baru saja dia lakukan, namun dia telah menapaki langkah pertama bahwa suatu hari dia akan menjadi pembicara motivasi paling sukses di negaranya.<br /><br />Faktanya bahwa Anthony Robbins bukan hanya memberi materi yang dia ingat / sampaikan, tetapi dia telah mengalami perubahan dan menjadi sukses itulah yang ingin dia tularkan.<br /><br />Sebagai pembicara sangat penting, bahwa anda bukan hanya memberi presentasi dari saku atau pikiran anda, tetapi anda seharusnya memberi audien dengan seluruh pikiran, tubuh dan jiwa anda. Bagaimana AR melakukan itu ? Dia mempraktekkan dulu semua yang dia sampaikan di atas panggung dan itu dia perlihatkan melalui kisah hidupnya. Sehingga dia bisa berbicara penuh energi dan sangat meyakinkan. Sehingga saat anda berbicara kepada audien anda, mereka bukan hanya mendengar kata-kata anda, tetapi juga merasakan apa yang anda sampaikan. Anda akan berbicara penuh emosional, dan audien yang tersentuh secara emosional akan mudah untuk mengikuti pesan yang anda sampaikan.<br /><br /><h1 left="right">RINGKASAN</h1><br />Supaya Anda tidak penasaran tentang kelanjutan tulisan ini, saya berikan ringkasan 18 Rahasia Sukses Anthony Robbins dibawah ini:<br /><ul><br /><li>Rahasia #1: Melibatkan audien dalam presentasi secepat mungkin.</li><br /><li>Rahasia #2: Komitmen Untuk Memberi Audien Lebih dari Yang Mereka harapkan.</li><br /><li>Rahasia #3: Secara konstan upgrade materi anda untuk memastikan bahwa anda memberikan informasi yang terbaik kepada audien anda.</li><br /><li>Rahasia #4: Jangan mengingat / menghafalkan materi dan pembicaraan anda, tapi <li>jadilah 'produk' dari materi anda.</li><br /><li>Rahasia #5: Lakukan hubungan dengan audien anda melalui beberapa cara seperti humor, kisah hidup, cerita, body language dll.</li><br /><li>Rahasia #6: Ingatlah bahwa apa yang anda jual (sampaikan) bukan hanya kata-kata tapi perasaan dan emosi.</li><br /><li>Rahasia #7: Jika anda ingin berbicara dengan perasaan, anda harus menjadi penuh emosi tentang topik anda.</li><br /><li>Rahasia #8: Gunakan tubuh anda untuk mendukung apa yang anda sampaikan.</li><br /><li>Rahasia #9: Gunakan nada suara untuk menciptakan variasi emosi melalui presentasi anda.</li><br /><li>Rahasia #10: Humor adalah pelumas yang membantu pesan anda lebih lembut.</li><br /><li>Rahasia #11: Pastikan bahwa anda telah melakukan segala upaya yang bisa anda perbuat untuk membuat topik anda menjadi relevan dan bermanfaat bagi audien anda.</li><br /><li>Rahasia #12: Beri audien anda contoh yang spesifik/jelas konsekuensi apa yang terjadi jika mereka tidak segera 'take action' terhadap pesan anda. Mengikuti pesan anda akan memberi mereka manfaat nyata yang akan mereka terima jika mereka melakukan apa yang anda sampaikan.</li><br /><li>Rahasia #13: Cara yang paling efektif untuk mengilustrasikan pesan anda adalah melalui kekuatan sebuah cerita.</li><br /><li>Rahasia #14: Anda tidak harus menjadi sempurna dalam berbicara. Pesan atau cerita yang penuh emosi dan energy yang akan selalu diingat oleh audien anda.</li><br /><li>Rahasia #15: Jalan untuk menjadi pembicara terbaik adalah berbicaralah sesering mungkin, sesering anda bisa.</li><br /><li>Rahasia #16: Seluruh hidup anda berubah di saat anda mengambil keputusan dalam hidup anda.</li><br /><li>Rahasia #17: Buatlah impian, goal dan apa yang anda inginkan dalam bentuk tertulis.</li><br /><li>Rahasia #18: Kunci untuk mencapai goal anda adalah anda membuat sesuatu menjadi "harus", dan "buatlah diri anda tidak bisa hidup tanpa goal anda."</li><br /></ul><br /><br />Sumber : Markus Tan "Learning Motivator & Firewalk Trainer" | <a href="http://perdanawan.multiply.com/journal/item/50/18_Rahasia_Sukses_Anthony_Robbins">perdanawan.multiply.com</a></div><br /><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-41037867029271149992009-12-18T17:38:00.000-08:002009-12-18T17:42:50.414-08:00BISNIS WARALABA : TUJUH JURUS SUKSES (2)<div align="justify">3. Bagaimanapun, Anda Harus Melihat Lokasi Sendiri<br />Pewaralaba biasanya yang menetapkan kriteria lokasi gerai waralaba. Pembeli tinggal duduk manis. Namun, pengalaman berbeda dialami Lukman Hakim, pembeli waralaba Indomaret. Saat ditawari suatu lokasi oleh Indomaret, ia tak langsung setuju. Lukman ikut mondar-mandir meninjau lokasi sampai hatinya merasa sreg. Hasilnya memuaskan. Gerai itu mencapai BEP hanya dalam waktu 24 bulan. Padahal, Indomaret saja mematok 43 bulan. Kini, Lukman sukses mengelola empat gerai Indomaret.<br /><span class="fullpost"><br />Survei lokasi sendiri juga dilakukan Baron Respati. Meski pemilik waralaba Kafe O La La telah memberikan panduan umum untuk memilih lokasi, toh Baron merasa perlu melakukan riset sendiri. Sebab, ia punya tiga kriteria dalam memilih lokasi, yaitu lalu lintas pengunjung, tingkat hunian di gedung, serta pengelola gedung. Berkat jitu dalam memilih lokasi, jadilah kini Baron memiliki lima gerai Kafe O La La. Ia sukses. Gerai-gerainya itu ada di Grha SCTV, Gedung Bank Permata, Gajah Mada Plaza, Wisma Mulia, dan Graha Paramita (Kuningan).<br /><br />Ikut memilih lokasi sendiri juga dilakukan Jemmy. Syaratnya, gerai Bread Story-nya harus menjadi pionir alias belum ada pesaing. Kalau sudah ada, jangan harap ia mau buka gerai di sana.<br />Wingky Kushadi pun punya kriteria dalam memilih lokasi. Katanya, omzet terbaik jika lokasi gerai dekat dengan ATM bank. Mengapa? “Sebab, tak perlu biaya pemasaran,” kata pria 28 tahun ini sambil terbahak. Saat antrean panjang di ATM, para nasabah jadi akan melihat gerai Primagama di situ. “Jadi numpang beken,” gelaknya, lagi. Berkat pilihan lokasi yang tetap, kini, dari puluhan gerai Primagama milik Wingky, separonya telah BEP.<br /><br />4. Anda Juga Butuh Dana Ekstra untuk Kesejahteraan Karyawan<br />Di bisnis waralaba, untuk urusan karyawan, biasanya terwaralaba tinggal merem. Semuanya sudah diatur, mulai dari pelatihan, kualitas, bahkan sampai ke gajinya. Cuma, kalau ingin sukses, Anda mesti menyiapkan dana ekstra untuk urusan SDM ini.<br /><br />Itulah yang dilakukan Riza Rosalina. Maklum, dalam bisnis pendidikan, seperti SKB miliknya, kualitas SDM—khususnya tenaga pengajar—sangat menentukan. Nah, agar mereka tak tergiur pindah ke “ladang” lain, Riza mesti mengeluarkan dana ekstra untuk uang makan, kesehatan, dan bonus prestasi. Papar Riza, “Uang makan saya berikan jika mereka pulang lebih dari pukul 14.00.” Sementara urusan gaji (uang per sesi pengajaran), transportasi, dan tunjangan hari raya ditentukan oleh pewaralaba.<br /><br />Cara yang sama dilakukan Wingky. Ia menambah jumlah insentif bagi para kepala cabangnya (pimpinan tertinggi di gerai waralaba Primagama). Sesuai aturan, insentif untuk kepala cabang yang berhasil menarik murid masuk Primagama adalah 1%. Nah, Wingky berinisiatif menambah menjadi 2%.<br /><br />5. Jangan Abaikan Lingkungan dan Selera Lokal<br />Peduli dengan selera lokal dilakukan Baron Respati di setiap gerai Kafe O La La-nya. Misalnya, ia sengaja membuat tema dan perlakuan berbeda untuk setiap gerai miliknya. Gerai di Kuningan sengaja ia buat trendi, modern, dan berbau Perancis. Lalu, gerai di Wisma Mulia yang dekat rumah sakit, seluruh tampilan dibuatnya bersih. Ia pun memakai dapur berkonsep open kitchen. Sementara gerai di Bank Permata tampil dengan konsep modern, yang di Gajah Mada Plaza kental nuansa Tionghoa.<br /><br />Lain lagi cerita Jemmy. Ia memilih secara selektif varian roti di Bread Story dan menyesuaikannya dengan selera lokal. Alasannya, “Antara satu kota dan kota lain, kesukaan masyarakatnya berbeda-beda.”<br /><br />6. Menjadi Pembeli Pertama Jauh Lebih Baik<br />Banyak calon investor yang ragu menjadi pembeli pertama sebuah waralaba. Alasannya, sistemnya belum teruji dan banyak trial and error-nya. Namun, Baron Respati justru menentang arus. Ia malah bersemangat jadi pembeli pertama. “Sebab, belum ada pesaing,” celetuknya. Baron menjadi pembeli pertama waralaba Kafe O La La tahun 2000. Keuntungan lainnya, sebagai pembeli pertama, ia mendapat harga khusus.<br /><br />Saat ini, paket waralaba Kafe O La La ditawarkan dengan harga Rp50 juta oleh pemiliknya. Adapun total investasi yang diperlukan untuk satu gerai mencapai Rp300—500 juta, termasuk franchise fee.<br /><br />Riza juga menjadi pembeli pertama waralaba SKB dari Grup Gramedia. Apa keuntungannya? Selain memperoleh potongan harga untuk franchise fee, ia pun mendapatkan pengajar terbaik hasil pelatihan dari pemilik waralaba. “Para pengajarnya mereka persiapkan betul,” ungkap Riza, yang masih tetap berpraktek sebagai dokter gigi di daerah Tanah Kusir, Jakarta. Selain itu, banyak hal yang bisa dinegosiasikan secara terbuka dengan pewaralaba. Ini karena mereka pun ingin terwaralabanya sukses.<br /><br />7. Menyisihkan Waktu Itu Penting<br />Membeli sebuah waralaba bukan berarti pembelinya tinggal ongkang-ongkang dan semuanya akan berjalan sendiri. Kalau mau sukses, terwaralaba harus mau menyisihkan waktu untuk memantau gerainya. Ini dilakoni terwaralaba Indomaret, Asep Gosiman. Bahkan, Asep mengaku merasa nikmat jika berada di gerainya dan tetap mengawasi pegawainya. Manfaatnya? “Kalau ada yang keliru bisa langsung dibenahi,” katanya, gamblang. Contohnya, melihat pegawainya mahal senyum saat melayani pembeli, Asep bisa langsung menegur.<br /><br />Lain lagi cerita Wingky. Selama tiga bulan pertama, ia rajin menunggui gerai Primagama-nya. Kini, setelah yakin segalanya berjalan baik, Wingky cukup berkomunikasi dengan para kepala cabangnya.<br />Kalau Baron, ia memang menyiapkan waktu khusus untuk mengunjungi lima gerainya setiap hari. Ia memantau langsung perkembangan omzetnya, sehingga jika terjadi penurunan ia bisa langsung segera melakukan perbaikan. Selain itu, ungkap Baron, ia jadi lebih cepat tahu keluhan pelanggan.<br /><br />Jadi, tak ada cara mudah untuk sukses. Tapi teruslah berjuang dan berjuang.(Tamat)</div><br /><br />Sumber : wartaekonomi.com |<a href="http://www.facebook.com/inbox/?drop&ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1136922419001">Pramono 'Pakde' Dewo</a><br /><br /><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-83239037650056257912009-12-14T16:18:00.000-08:002009-12-14T16:25:28.201-08:00BISNIS WARALABA : TUJUH JURUS SUKSES (1)<div align="justify">Persaingan kian sengit. Wajah bisnis kian tak ramah. Maka, kendati Anda membeli suatu waralaba, yang mengklaim sistemnya siap pakai, kalau mau sukses, jangan terlena dan cuma duduk ongkang-ongkang. Ikuti pengalaman terwaralaba yang sukses. <br /><br />Lina, seorang pelanggan salon waralaba, tampak kesal. Kunjungan pertama ke salon yang menurut brosurnya mengutamakan layanan berkualitas profesional ini sungguh mengecewakan. Sebab, tak hanya proses pemijatan di kepala yang terasa terlalu keras dan cepat selesai, malah bajunya pun basah kena air saat rambutnya dicuci. Dalam hati ia mengumpati pegawai yang tidak profesional, seperti pria yang tadi melayaninya itu<br /><span class="fullpost"><br />Lina tak sendirian. Pakar waralaba Amir Karamoy pun mengaku menerima banyak keluhan dari para pembeli waralaba (terwaralaba) salon soal kualitas SDM-nya. Padahal, mereka telah mengikuti pelatihan dari pewaralaba. “Merekrut SDM untuk salon memang tak mudah,” ungkap Amir. Itu sebabnya, lanjut dia, para calon terwaralaba mesti menyiapkan diri menghadapi hal-hal yang tak terduga.<br /><br />Selain itu, untuk sukses berbisnis waralaba, terwaralaba sebaiknya jangan hanya ikut aturan yang dibuat pewaralaba. Persaingan kian sengit. Rumus standar tak lagi memadai jika terwaralaba ingin sukses. Mereka harus mau melakukan upaya ekstra. Apa saja? Sejumlah terwaralaba—Riza Rosalina, Jemmy, Baron Respati, Wingky W. Kushadi, Asep Gosiman, dan Lukman Hakim—ternyata mau berbagi kiat suksesnya.<br /><br />1. Jangan Takut Keluar dari Aturan Baku Sistem yang baku<br />Itulah yang biasa ditawarkan para pewaralaba kepada para pembelinya. Namun, ada baiknya terwaralaba mencoba untuk berkreasi. Inilah yang dilakukan Riza Rosalina, yang membeli waralaba Sanggar Kreativitas Bobo (SKB) dari Grup Gramedia, tahun 2000 lalu. Dalam paket itu, SKB menyajikan metode pengajaran yang terlalu konvensional.<br /><br />Merasa kurang sreg, dokter gigi ini pun melakukan modifikasi. Ia menerapkan metode active learning. Kebetulan, seorang kawannya sukses menerapkan metode ini di lembaga pendidikan yang dikelolanya. Agar metodenya berjalan baik, Riza pun bersikeras memakai ruangan yang lebih luas, melebihi yang diatur dalam perjanjian waralaba.<br /><br />Pengalaman pribadi Riza, 43, juga mendukung perlunya modifikasi. Anaknya kebetulan bersekolah di sebuah sekolah swasta di Cibubur yang menerapkan metode active learning.<br />Sebelum menerapkan metode itu, Riza membuka banyak buku psikologi tentang anak. Ia juga rajin ikut seminar yang membahas soal kepribadian anak. “Saya tak ingin sekadar menjalankan bisnis. Saya harus tahu perkembangan setiap anak didik,” ujar ibu dua anak ini.<br /><br />Riza boleh bersyukur. Kini, hampir semua dari 17 SKB-nya menerapkan metode active learning, termasuk yang ada di Jl. Pondok Betung Raya No. 48, Bintaro, Tangerang. Patut dicatat, Riza menjadi satu-satunya pembeli waralaba SKB angkatan pertama yang sukses. Dua lainnya keburu gulung tikar.<br /><br />2. Siapkan Dana Ekstra untuk Promosi<br />Promosi, entah berupa spanduk, umbul-umbul, baliho, brosur, buletin, atau iklan radio, biasanya sudah diatur dalam perjanjian. Begitu juga besarnya anggaran. Namun, Jemmy tak mau ikut aturan itu. Pembeli waralaba Bread Story ini bersikeras mengeluarkan dana ekstra untuk promosi. Alasannya, ini gerai pertama. Jadi, pasti butuh usaha ekstra untuk menarik perhatian pengunjung. Dan, untuk itu, Jemmy tak mau melulu mengandalkan promosi dari pewaralaba.<br /><br />Lalu, apa bentuk promosi yang digelar pria yang berdomisili di Surabaya ini? Ia membuat pertunjukan musik dan bahkan badut untuk pembukaan gerai pertamanya di Malang Town Square. Dampaknya cukup menggembirakan. Sebagai pembeli pertama waralaba Bread Story, ia berhasil mencapai break-even point (BEP) sesuai yang dijanjikan pewaralaba.<br />Sukses itu membuatnya tancap gas. Ia langsung membuka gerai kedua di Plaza Marina, Surabaya, dan tahun ini berharap bisa membuka tiga gerai Bread Story lagi di Surabaya.<br /><br />Dana ekstra untuk promosi juga dikeluarkan Wingky Waluyo Kushadi, pembeli waralaba kursus pendidikan Primagama. Untuk menarik minat siswa ke lembaga kursusnya, ia memberikan kupon undian kepada mereka yang membayar tunai di muka. Kupon itu diundi pada akhir tahun. Hadiahnya: sepeda motor dan komputer.<br /><br />Dana promosi juga ia cadangkan untuk memberikan garansi uang kembali 80% jika murid Primagama tidak lulus ujian akhir nasional. Ada catatan di sini, sang murid ini punya angka kehadiran 80% di kelas. “Kami mulai menerapkannya tahun 2004,” ungkap Wingky. Itu berarti setahun sesudah ia membeli waralaba Primagama.</div><br /><br />(bersambung)<br /><br />Sumber : (wartaekonomi.com) | <a href="http://www.facebook.com/inbox/?drop&ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1038531299550">Pramono 'Pakde' Dewo</a> <br /><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-59327297024865816362009-10-13T19:20:00.000-07:002009-10-13T19:24:26.874-07:00Sebuah Transformasi Kehidupan Manusia<div align="justify">Setiap orang memiliki sebuah perubahan dan transisi dalam kehidupannya.<br />Perjalanannya menguras banyak waktu, pemikiran dan tenaga. Tidak ada yang tahu sampai kapan proses transformasi berhenti, yang jelas masing-masing dari kita akan mengalami transformasi kehidupan. Lambat atau tidaknya hanya kita yang tahu, karena kitalah yang berada dalam proses tersebut.<br /><span class="fullpost"><br />Yang menjadi pertanyaannya kita akan bertransformasi seperti apa? Bertransformasi menjadi bidak catur yang mengikuti arus atau bertranformasi menjadi sosok manusia berkarakter. Apakah kita akan bertransformasi menjadi seorang yang baik atau buruk? Semua adalah keputusan kita….<br /><br />Maka berpikirlah transformasi apa yang tepat untuk kita sobat…. Karena transformasi akan menentukan kehidupan kita sekarang dan masa depan….<br /><br />Kisah Transformasi Kehidupan<br /><br />Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.<br /><br />Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.<br /><br />Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.<br /><br />Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.<br /><br />Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?””Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.<br /><br />Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”<br /><br />Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.<br /><br />Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.<br /><br />“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”<br /><br />“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”<br /><br />“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”<br /><br />“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”<br /><br />“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”<br /><br />Selamat menjalani hidangan kehidupan sobat…</div><br /><br />Sumber : <a href="http://arifindomedia.com/kisah-motivasi-kehiduan">Arifindomedia</a><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-59988998300676178532009-10-03T22:21:00.000-07:002009-10-03T22:26:08.162-07:00TUKUL ARWANA, KISAH PERJUANGAN ORANG DESA<div align="justify">"Saya ini seperti pisau yang jelek tapi diasah terus sehingga bisa jadi tajam,"sebut sesosok pria yang kini enam hari sekali menjumpai pemirsa di stasiun Trans7 melalui program Empat Mata. Mudah ditebak, sosok itu adalah Tukul Arwana. Banyolan yang khas, tepuk tangan ala monyet, bahasa inggris yang kacau, kepolosan dan penampilan konyol yang menjadi trade mark-nya, mampu mengantarkan pria bernama asli Tukul Riyanto ini mencapai puncak keemasannya.<br /><span class="fullpost"><br />Tukul kini boleh jadi telah menjadi semacam ikon atau simbol orang desa yang mampu 'menaklukkan' kota. Pengakuannya sebagai orang kelahiran desa, dengan tingkah laku yang kampungan, slapstik, seakan menjadi simbolisasi kesuksesan yang benar-benar dimulai dari bawah. Maka, tak heran, ia dianggap mampu menjadi representasi kebanyakan orang yang ingin sukses. Inilah yang membuat banyak orang mau antri untuk datang ke acaranya, selain tentu untuk menikmati banyolan-banyolannya.<br /><br />Perjuangan kelahiran Semarang 16 Oktober 1963 ini memang sangat panjang dan berliku. Untuk mendapatkan kesuksesan seperti saat ini, Tukul harus berjuang dari panggung ke panggung. Menurut pria yang sudah suka melawak di panggung 17 Agustusan sejak kecil ini, proses adalah bagian terpenting dalam hidupnya.<br /><br />"Saya sudah kenyang diremehkan, dicaci, dan dicibir. Saya jalan dari satu kampung ke kampung yang lain, dari satu panggung ke panggung yang lain. Dan inilah yang sekarang saya terima," kata bapak satu anak yang sering menggambarkan dirinya sebagai hasil dari kristalisasi keringat itu.<br /><br />Menurut mantan sopir omprengan, kru shooting video, sopir pribadi, dan penyiar radio ini, kunci sukses yang utama pada dirinya adalah menikmati kelemahan dalam diri, dan mengubahnya menjadi berkah. "Makanya saya nikmati saja diolok-olok, dijelek-jelekkan, wong malah itu yang menghidupi saya sekarang." Selain itu, Tukul juga menyebut sejumlah nama, selain istrinya, yang turut memberi andil pada suksesnya. Beberapa di antaranya yaitu Joko Dewo dan Tony Rastafara yang pertama kali mengajaknya melawak ke Jakarta. <br /><br />Ia juga menyebut Radio Humor SK dan kelompok lawak Srimulat sebagai prosesnya memperkaya materi lawakan. "Saya bisa mencapai ini semua berkat bantuan banyak orang juga," ujar pria yang kini sering mengundang beberapa orang yang dianggap berjasa pada karirnya, untuk ikut tampil di Empat Mata.<br /><br />Kini, boleh jadi Tukul telah jadi pelawak paling mahal di Indonesia. Konon, tarifnya sekali manggung mencapai Rp30 juta. Padahal, untuk acara Empat Mata, ia sudah mengantongi kontrak hingga 260 episode. Jika ditotal, plus honor jadi bintang iklan beberapa produk, pendapatannya per tahun miliaran rupiah. <br /><br />Sebuah motor Harley Davidson kini juga menjadi simbol kesuksesan yang sudah diraihnya. Rumahnya pun ada beberapa, sebagian dikontrakkan untuk menambah pundi-pundi simpanan masa tuanya. Bersama mantan majikannya, ia juga berencana untuk membuka restoran.<br /><br />Namun, mendapat kelimpahan rejeki demikian banyak, Tukul tak melupakan asalnya. Karena itu, demi membantu rekan-rekan sesama pelawak yang belum sukses, ia membelikan beberapa motor untuk dijadikan sarana ojek bagi rekannya. Selain itu, ia menyediakan satu rumah khusus untuk dijadikan tumpangan rekannya selama di Jakarta. Rumah yang dinamai Posko Ojo Lali itu juga dijadikan ajang tukar pikiran dan meramu ide kreatif lawakan. <br /><br />Selain itu, saat ini ia juga ingin merealisasikan sebuah program acara untuk mengakomodasi teman-teman pelawak yang belum berhasil. "Banyak pelawak yang potensial, namun belum terangkat. Saya yang sedang di puncak ingin mereka juga bisa berhasil," harap Tukul.<br /><br />Perjuangan Tukul dari nol adalah sebuah gambaran ketekunan dan keuletan yang perlu kita contoh. Keyakinannya yang kuat untuk menjadi pelawak terkenal, ditambah kemauannya belajar banyak hal, telah menjadikannya sebagai ikon orang desa yang bisa menaklukkan kota. Perhatiannya kepada sesama rekan pelawak yang belum sukses juga patut diteladani. Dengan begitu, apapun bentuk kesuksesan yang kita raih, bisa lebih bermakna bagi sesama.</div><br />Sumber : <a href="http://www.facebook.com/inbox/?drop&ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1052010919236">Pramono 'Pakde' Dewo</a><br /><br /></span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-56975987567632187822009-09-27T13:34:00.000-07:002009-09-27T13:47:59.472-07:00Dilema Mendapat Tawaran Kerja Baru<div align="justify">Bisa jadi saat ini Anda merasa cukup nyaman dan aman di perusahaan tempat Anda bekerja. Punya atasan yang baik, bahkan rekan kerja dan bawahan yang amat suportif. Tentu Anda tak berani menggadaikan semua itu demi apa yang belum tentu diraih di tempat baru, bukan?<br /><br />Nah, berikut ada 5 tips untuk mengatasi dilema saat harus memilih untuk tetap bekerja di tempat lama atau menerima tawaran menggiurkan di depan mata.<br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight:bold;">1. Investigasi Itu Perlu</span><br />Investigasi tak saja perlu di dunia kepolisian, tapi juga perlu dalam urusan karier, lho! Bila direkrut oleh salah satu perusahaan, alangkah bijaknya sebelum menjalani proses perekrutan, Anda menyelidiki dan menggali secara aktif profil perusahaan itu.<br /><br />Termasuk latar belakang dan sudah berapa lama perusahaan itu berdiri. Gali dan minta informasi sedetail mungkin, agar tak terjebak ke dalam jurang yang bisa membuat karier Anda makin jatuh.<br /><br />Pentingnya mengetahui profil perusahaan juga berkaitan dengan kemapanan perusahaan itu. Bila perusahaan ternyata tidak mapan, sementara Anda tak tahu kondisinya, tentu akan membahayakan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Jangan Malu Bertanya</span><br />Budaya malu bertanya masih melekat di kultur bangsa kita. Untuk urusan karier dan diri sendiri, kemungkinan akan lebih malu ketimbang bertanya di jalan, mungkin tepatnya, “tidak enak.”<br /><br />Padahal, banyak bertanya amat diperlukan saat Anda menghadapi kasus dilema mendapat tawaran pekerjaan baru. Maka, bertanyalah sebanyak mungkin yang berkaitan dengan kebutuhan pengembangan karier selanjutnya di perusahaan baru.<br /><br />Tak hanya bertanya soal fasilitas atau tunjangan apa yang akan didapat, tapi juga soal peluang apa yang sudah dipersiapkan untuk Anda.<br /><br />Termasuk, apakah Anda akan mendapatkan sejumlah pelatihan atau disekolahkan lagi untuk menambah keterampilan dan kemampuan Anda dalam menunjang pengembangan karier.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. Diskusi dengan Keluarga</span><br />Pindah pekerjaan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Begitu banyak yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Tak hanya fasilitas atau gaji berlipat saja, tapi juga lingkungan kerja yang mendukung, termasuk orang-orang di sekeliling dan keluarga.<br /><br />Pikirkan juga jarak dan waktu yang harus ditempuh dari tempat tinggal Anda menuju kantor baru nantinya, apakah setimpal dengan apa yang akan didapatkan.<br /><br />Diskusikan bersama keluarga atau sahabat yang sangat mengerti Anda. Tapi ingat, keputusan tetap di tangan Anda. Mereka hanyalah teman berdiskusi dan bertukar pendapat.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. Kenali Calon Atasan Baru</span><br />Kenali lebih jauh calon atasan Anda! Jangan sampai menyesal setelah memilih bergabung di perusahaan baru, tapi ternyata tak sesuai harapan.<br /><br />Gaji besar jadi tak berarti lagi bila bekerja sama dengan bad boss. Jadikan proses perekrutan yang mempertemukan Anda dengan orang yang akan menjadi atasan, kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh.<br /><br />Jangan hanya berfokus pada penampilan di hadapannya, tapi perhatikan juga secara teliti, tipe calon atasan baru Anda. Apakah ia tipe orang yang berselera humor baik dan ramah, atau kaku, workaholic, atau sulit dipercaya?<br /><br />Jangan segan bertanya soal perusahaan itu dari sudut pandangnya sebagai atasan. Ciptakan pembicaraan dan diskusi dua arah agar sama-sama puas.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. Jaga Hubungan Baik</span><br />Apapun keputusan Anda kelak, perlu diingat, untuk tetap menjaga hubungan baik dengan kedua belah pihak, baik perusahaan lama maupun perusahaan baru.<br /><br />Ucapkan terima kasih untuk kesempatan berharga yang telah diberikan kepada Anda dan waktu yang telah diluangkan atasan selama bekerja di perusahaan lama.<br /><br />Kepada atasan baru, jangan lupa bertukar kartu nama untuk melengkapi proses pendekatan Anda selanjutnya. Nah, selamat menjalankan yang terbaik dalam kehidupan karier Anda!</div><br /><br />Sumber : KOMPAS.com — (Afra Mayriani)<br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-53021973908007530702009-09-25T02:51:00.000-07:002009-09-26T18:50:22.043-07:00ARTI KETEKUNAN<div align="justify">Aku adalah seorang mantan guru sekolah musik dari Des Moines, Iowa. Selama 30 tahun aku mengajar piano. Selama itu pula aku menemukan bahwa setiap anak mempunyai kemampuan musik yang berbeda. Aku tidak pernah merasa telah berbuat sesuatu yang besar, walaupun aku telah mengajar beberapa murid yang berbakat.<br /><br />Walaupun begitu, aku ingin bercerita tentang seorang muridku yang paling berkesan, Namanya Robby.<br /><br />Robby berumur 11 tahun saat ibunya memasukkan dia di dalam les untuk pertama kalinya. Sebenarnya, aku lebih suka kalau muridku mulai belajar pada usia yang lebih muda. Dan, aku menjelaskan hal tersebut kepada Robby. Tetapi, Robby mengatakan bahwa ibunya ingin sekali mendengar ia bermain piano. Jadi aku menerimanya sebagai murid.<br /><span class="fullpost"><br />Lalu, Robby memulai kursus pianonya. Sejak awal aku berpikir bahwa ia tidak ada harapan. Robby mencoba, tetapi ia tidak mempunyai perasaan akan nada maupun irama dasar yang perlu dipelajari. Namun, ia dengan serius memperlajari tangga nada dan beberapa pelajaran awal yang aku wajibkan untuk dipelajari oleh semua murid.<br /><br />Selama beberapa bulan ia terus mencoba dan mendengarnya dengan ngilu, tetapi tetap memberinya semangat.<br /><br />Setiap akhir pelajaran mingguannya, dia berkata,”Ibuku pasti akan mendengarkan aku bermain piano pada suatu saat nanti.” Tetapi, rasanya sia sia saja. Ia memang tidak mempunyai bakat.<br /><br />Aku sering melihat ibunya dari jauh, saat menurunkan dan menjemputnya. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan, tetapi tidak pernah turun. Pada suatu ketika Robby tidak datang les lagi, dan aku pernah berpikir untuk menghubunginya, tetapi dalam hati aku berpikir bahwa karena ketidakmampuannya, mungkin ia mengambil kursus bidang lain. Aku juga senang karena ia tidak datang lagi. Ia menjadi iklan yang buruk bagi tempat kursusku!<br /><br />Beberapa minggu sesudahnya, aku mengirimkan undangan kepada semua murid, termasuk Robby, mengenai pertunjukkan yang akan dilaksanakan.<br /><br />Hal yang membuatku kaget adalah ketika Robby meminta agar ia dapat ikut bermain dalam pertunjukkan tersebut. Awalnya aku menolak dan mengatakan bahwa pertunjukkan itu hanya untuk murid yang ada sekarang. Karena ia telah keluar, tentu ia tidak dapat ikut serta. Robby mengatakan bahwa ibunya sakit sehingga ia tidak bisa mengantarnya ke tempat kursus, tetapi dia tetap terus berlatih.<br /><br />“Bu Honford, tolonglah… aku ingin ikut bermain!” Ia meminta dengan memelas. Aku tidak tahu hal apa yang membuatku akhirnya mengijinkan ia bermain pada pertunjukkan itu. Mungkin karena kegigihannya atau mungkin ada suara yang berkata dalam hatiku bahwa ia akan baik baik saja.<br /><br />Tibalah malam saat pertunjukkan itu berlangsung. Aula itu dipenuhi oleh orang tua, teman, dan relasi. Aku menaruh Robby pada urutan terakhir untuk bermain sebelum giliranku maju ke depan, untuk berterima kasih dan memainkan bagian terakhir. Aku yakin bahwa Robby akan membuat kesalahan dan aku akan menutupinya dengan permainanku.<br /><br />Pertunjukkan itu berlangsung tanpa masalah. Murid murid telah berlatih dan hasilnya baik. Lalu, tibalah giliran Robby untuk naik ke panggung. Bajunya kusut dan rambutnya berantakan. “Kenapa dia tidak berpakaian seperti murid lainnya?”pikirku, ”Kenapa ibunya tidak menyisir rambutnya setidaknya untuk malam ini?” Robby menarik kursi piano dan mulai bermain.<br /><br />Aku terkejut saat ia menyatakan akan memainkan Mozart Concerto #21 pada C Major.<br /><br />Jarinya lincah di atas tuts, bahkan menari dengan gesit. Ia berpindah dari pianissimo ke fortissimo… dari allegro ke virtuoso. Akord gantung yang diinginkan Mozart sangat mengagumkan! Aku tidak pernah mendengar lagu Mozart dimainkan oleh seorang seusia dia dan sebagus itu!<br /><br />Setelah enam setengah menit, Robby mengakhirinya dengan crescendo besar dan semua orang terpaku di sana, dengan tepuk tangan yang meriah. Dengan berurai air mata, aku naik ke panggung dan memeluk Robby dengan sukacita. “Aku belum pernah mendengar kau bermain seperti itu, Robby! Bagaimana kau dapat melakukannya?”<br /><br />Melalui pengeras suara Robby menjawab,”Ibu Honford… ingatkah saat kukatakan bahwa ibuku sakit? Ya, sebenarnya ia sakit kanker dan ia telah meninggal dunia pagi ini. Dan sebenarnya… ia tuli sejak lahir, jadi hari inilah ia pertama kali mendengar aku bermain piano. Dan, aku ingin bermain secara khusus.”<br /><br />Tiada seorangpun yang matanya kering malam itu. Ketika orang orang dari panti sosial membawa Robby dari panggung ke ruang pemeliharaan, aku menyadari bahwa meskipun mata mereka merah dan bengkak, betapa hidupku jauh lebih berarti karena telah mengambil Robby sebagai muridku.<br /><br />Tidak, aku tidak pernah menjadi penolong, tetapi malam itu aku menjadi orang yang ditolong oleh Robby. Dialah guru dan akulah muridnya.<br /><br />Karena Robbylah yang mengajarkan arti KETEKUNAN, KASIH, PERCAYA pada DIRI sendiri, dan bahkan mau MEMBERI KESEMPATAN kepada seseorang yang dianggap buruk.<br /><br />Peristiwa ini semakin berarti bagiku, saat aku mendengar kabar bahwa Robby terbunuh dalam pengeboman yang tidak masuk akal yang terjadi di Alfred P. Murah Federal Building di Oklahoma pada bulan April 1995. Saat itu dilaporkan bahwa Robby sedang bermain piano.<br /><br />Oleh sebab itu percayalah bahwa ketekunan, kasih, dan rasa percaya diri akan memiliki suatu arti.<br /><br />ANONIM<br /><br />Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.<br /><br />Renungan :<br /><br />Begitulah kadangkala kita, begitu mudah menganggap remeh orang lain. Kita kadang tidak pernah mau memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membuktikan kemampuannya atas sesuatu.<br /><br />Kita lebih sering mengukur dan menimbang kemampuannya melalui penglihatan fisik. Penilaian yang diambil dalam waktu singkat melalui perbincangan singkat. Kadang kita merasa takut mereka akan mengecewakan kita. Kadang bukan hanya terhadap orang lain kita berbuat demikian, tetapi juga terhadap keluarga, pasangan hidup, bahkan anak kita sendiri.<br /><br />Kadang kita begitu takut menghadapi kekecewaan dan begitu takut untuk dipermalukan di hadapan orang banyak, sehingga kita memilih untuk MENURUNKAN STANDAR(Lowering Expectation) kita akan sesuatu atau atas seseorang. Lebih baik mencegah daripada harus memperbaiki. Apalagi kalau kita sudah mengetahui terlebih dahulu konsekuensinya.<br /><br />Tetapi sesungguhnya, jika kita membuka hati, berani mengambil resiko untuk menghadapi segala sesuatu. Percayalah, kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih berharga. Menaruh pengharapan penuh akan hal hal yang indah yang dapat kita raih dan dapat kita ciptakan. Karena segala sesuatunya adalah datang dari dalam diri kita sendiri. Ketulusan adalah sesuatu hal yang indah, yang mendatangkan kebaikan, yang menyempurnakan segala sesuatunya.<br /><br />Jagalah supaya diri kita selalu Tulus dan Membuka Hati, menerima segala sesuatu dengan apa adanya, tanpa embel embel atau pamrih. Tuhanlah yang akan membalaskan segala sesuatunya kepada kita.<br /><br />Lakukanlah yang Terbaik dan Biarkanlah Tuhan yang menyempurnakannya. Percayalah apa saja yang kita lakukan Pasti Berhasil.</div><br /><br />Sumber : -Joceline T. Tjioe– Facebook.<br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-65262631276493528252009-09-17T16:29:00.000-07:002009-09-25T02:58:12.307-07:00<center><div style="border: 1px dashed blue; background: #006600; padding:10px; width:400px; text-align:center; color:yellow;"><br /><a style="font-size: 17px;COLOR: yellow; text-decoration:none;" href="http://swamitramandiri.blogspot.com" title="klik di sini"><b>Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430H</b></a> »<br/><br />Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh,<br />Jika niat seputih awan, jangan biarkan dia mendung,<br />Jika maksud seindah bulan, hiasi ia dengan iman,<br /><br />Tahta hanyalah titipan,<br />Tugas hanyalah amanah,<br />Tegakkan iman untuk ukhrawi,<br /><br />Jadilah insan mulia disisi-Nya,<br />Jagalah dengan memelihara persaan sesama,<br />Jalankan tugas dengan kalimat tahlil,<br /><br />Melihat segalanya dengan hati yang bersih, <br />Tanpa mengharap pujian manusia. <br />Semoga menjadi bulan penuh ampunan,<br /><br />Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi, <br />Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa,<br />Hidup ini terasa indah jika ada maaf,<br /><br />Dengan berlalunya Ramadhan,<br />Kita kembali ke hati yang suci,<br />Mohon Maaf Lahir & Bathin.<br/><br /><a style="color:yellow; font-size:12px; text-decoration:none;" href="http://swamitramandiri.blogspot.com" title="klik di sini"><b>Minal Aidin Wal Faizin</b></a><br /></div></center><br /><span class="fullpost"><br /><br /><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-88538198594654027052009-09-16T17:59:00.000-07:002009-09-16T18:02:07.819-07:00Kita Terlalu Banyak Ciptakan Sarjana PENCARI Kerja..! (Ciputra)<div align="justify">JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Ciputra mengatakan, akar musabab kemiskinan di Indonesia bukan semata akibat akses pendidikan, karena hal itu hanya sebagian, melainkan karena negara tidak menumbuhkembangkan entrepreneurship dan jiwa entrepreneur dengan baik pada masyarakatnya.<br /><br />"Kita banyak menciptakan sarjana pencari kerja, bukan pencipta lapangan kerja, itu membuat masyarakat kita terbiasa makan gaji sehingga tidak mandiri dan kreatif," ujar Ciputra di hadapan peserta seminar "Entrepreneurship Inspiring Our Journey" yang digelar di SMA Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (29/8).<br /><span class="fullpost"><br />Entrepreneur atau wirausahawan, kata pria yang akrab disapa Pak Ci' ini, adalah seseorang yang mampu mengubah kotoran atau rongsokan menjadi emas. Dengan demikian, kata dia, negara selama ini hanya mencetak begitu banyak sarjana yang hanya mengandalkan kemampuan akademisnya, tetapi menjadikan mereka lulusan yang tidak kreatif.<br /><br />"Malaysia punya lebih banyak wirausahawan daripada Indonesia, kini mereka lebih maju karena pendapatannya yang empat kali lebih besar dari Indonesia," ujar Pak Ci'.<br /><br />Sarjana pencari kerja<br /><br />Makin banyak entrepreneur, sejatinya semakin makmur suatu negara. Ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) David McClelland pernah menjelaskan bahwa suatu negara disebut makmur jika minimal mempunyai jumlah wirausahawan minimal 2 persen dari jumlah penduduk di negara tersebut.<br /><br />Menurut Ir Antonius Tanan, Direktur Human Resources Development (HRD) Ciputra Group yang juga menangani Ciputra Entrepreneurship School (CES), bahwa pada 2007 lalu AS memiliki 11,5 persen wirausahawan di negaranya.<br /><br />Sementara itu, Singapura memunyai 4,24 juta wirausahawan pada 2001 atau sekitar 2,1 persen. Namun, empat tahun kemudian jumlah tersebut meningkat menjadi 7,2 persen, sedangkan Indonesia hanya memiliki 0,18 persen jumlah wirausahawan.<br /><br />"Negara kita terlalu banyak memiliki perguruan tinggi dan terlalu banyak menghasilkan sarjana, tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan kerja," tandas Antonius.<br /><br />"Akhirnya kita hanya banyak melahirkan pengangguran terdidik, tahun 2008 kita punya 1,1 juta penganggur yang merupakan lulusan perguruan tinggi," ujarnya.<br /><br />Data tahun 2005/2006, misalnya, lanjut Antonius, terdapat 323.902 lulusan perguruan tinggi yang lulus. Kemudian dalam waktu 6 bulan dari Agustus 2006 sampai Februari 2007, jumlah penganggur terdidik naik sebesar 66.578 orang.<br /><br />"Generasi muda kita tidak memiliki kecakapan menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri karena mereka terbiasa berpikir untuk mencari kerja," ujar Antonius.</div><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-926574238386835232009-09-10T15:52:00.000-07:002009-09-10T15:56:55.428-07:00USIA BARU 25 TAHUN, MILIKI 300 OUTLET KEBAB TURKI<div align="justify">Satu lagi anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar. Dia adalah Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa?<br /><br />Wajah dan penampilannya masih layaknya anak muda. Siang itu, dia berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan.<br /><span class="fullpost"><br />Itulah penampilan sehari-hari Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun! Wow, masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia.<br /><br />Dengan ramah, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983, tersebut mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya di Ruko Manyar Garden Regency, kawasan Nginden Semolo. “Biasanya saya masuk kantor agak siang. Tapi, karena hari ini ada janji dengan Anda, saya agak meruput datang ke kantor,” ujar Hendy mengawali perbincangan.<br /><br />Ketika itu, jarum jam sudah menunjuk pukul 11.00. Bagi Hendy, pukul 11.00 masih terbilang pagi karena biasanya dirinya baru masuk kantor lebih dari pukul 12.00.<br /><br />Dia lalu menceritakan awal mula bisnis kebab yang digelutinya tersebut. Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya.<br /><br />Namun, kata Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan.<br /><br />Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Selama di negeri yang baru sukses melaksanakan Asian Games itu, dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. “Ternyata, rasanya sangat enak. Saya tak menduga rasanya seperti itu,” ungkap sulung dua bersaudara pasangan Ir H Bambang Sudiono dan Endah Setijowati tersebut.<br /><br />Tak hanya perutnya kenyang, saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota.<br /><br />“Orang Indonesia juga banyak yang naik haji atau umrah. Biasanya, mereka pernah merasakan kebab di Makkah atau Madinah. Nah, mereka bisa bernostalgia makan kebab cukup di outlet saya,” jelasnya.<br /><br />“Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya,” jelas Hendy yang beristri Nilamsari, 23, dan kini sudah dikaruniai dua anak, Rafi Darmawan, 3, dan Reva Audrey Zahifa, 2, tersebut.<br /><br />Begitu tiba kembali di Surabaya, dia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.<br /><br />“Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, kami memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia,” katanya.<br /><br />September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya.<br /><br />Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. “Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah,” ujarnya.<br /><br />Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. “Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial,” katanya lalu tergelak.<br /><br />Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. “Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.”<br /><br />Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya.<br /><br />Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup. Wah, itu pengalaman pahit yang selalu kami kenang,” ujarnya.<br /><br />Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha,” tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS tersebut.<br /><br />Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. “Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis itu. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil,” jelasnya.<br /><br />Yang luar biasa, kesuksesan bisnis Hendy tak perlu waktu lama. Hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.<br /><br />Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. “TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha saya tersebut. Setelah itu, ada orang yang menawari saya membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja,” jelasnya.<br /><br />Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia.<br /><br />Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.<br /><br />Apa yang akan dilakukan Hendy selain mengembangkan usahanya ke mancanegara? Tampaknya, dia ingin seperti raja komputer, Bill Gates. “Saya belajar dari para pengusaha sukses. Salah satunya, Bill Gates. Dia bisa mendirikan kerajaan Microsoft, meski tidak tamat sekolah. Jadi, intinya, untuk menjadi orang sukses, tidak harus memiliki gelar akademis dan indeks prestasi (IP) tinggi,” tegasnya lalu tertawa.</div><br /><br />Sumber : Jawa Pos <br /><a href="http://www.facebook.com/home.php#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1228486036693">Pramono 'Pakde' Dewo,</a><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-90817057966351409902009-09-05T00:35:00.000-07:002009-09-05T00:37:50.020-07:0010 Konsep Marketing Untuk Usaha Kecil<div align="justify">Lebih dari beberapa dekade semakin banyak orang yang dipecat, perampingan perusahaan atau bosan dengan pekerjaan korporat dan mengambil jalan sebagai pengusaha. Sayangnya, kebanyakan pengusaha baru gagal dalam membuat marketing plan atau strategi. Ada banyak konsep marketing untuk usaha kecil dan perencanaannya, tapi disini kami mendata 10 konsep marketing teratas untuk UKM.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Konsep Marketing # 1: Konsistensi<br /><br />Konsistensi adalah konsep marketing nomor satu untuk pemasaran untuk usaha kecil hanya karena ini meningggalkan konsep marketing untuk banyak bisnis. Saya sudah bekerja dengan banyak klien, besar dan kecil, yang tidak konsisten dengan semua area marketingnya. Konsistensi membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas branding. <br /><br />Konsep Marketing # 2: Perencanaan <br /><br />Ketika pengusaha memutuskan untuk konsisten dengan marketingnya, perencanaan adalah konsep selanjutnya yang penting untuk dilakukan.Perencanaan adalah bagian vital dalam pemasaran usaha kecil atau level marketing manapun, karena itu, dan banyaknya pengusaha, manajer marketing yang membuat perencanaan yang buruk. Luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran, dan konsep-konsep lainnya yang dijabarkan disini. <br /><br />Konsep Marketing # 3: Strategi <br /><br />Strategi dengan segera mengikuti perencanaan karena strategi Anda adalah dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing Anda. Pada proses perencanaan, Anda harus mengembangkan strategi Anda: siapa target Anda, bagaimana Anda membidik mereka, dan bagaimana Anda menjaga mereka sebagai pelanggan Anda. <br /><br />Konsep Marketing # 4: Target Market<br /><br />Target market adalah konsep kunci lainnya untuk marketing usaha kecil. Dengan mendefinisikan secara tepat siapa yang Anda tuju memungkinkan pengusaha kecil untuk fokus pada konsumen tertentu dan mengurangi marketing yang sia-sia. Target market yang terdefinisi dengan jelas akan membuat konsep marketin menjadi lebih mudah diimplementasikan. <br /><br />Konsep Marketing # 5: Anggaran<br /><br />Meskipun terdaftar diurutan no 5, anggaran adalah penting untuk proses keseluruhan. Menciptakan anggaran marketing biasanya adalah bagian yang terberat dan paling tidak akurat di dalam usaha kecil. Kebanyakan pengusaha kecil kurang memiliki pengalaman dalam hal pemasaran, sehingga yang sering terjadi anggaran menjadi kacau. Bagian terpenting dalam konsep marketing ini adalah menetapkan anggaran marketing. Dari sini, Anda bisa khawatir bagaimana Anda mendistribusikan dana yang tersedia.<br /><br />Konsep Marketing # 6: Marketing Mix<br /><br />Marketing mix biasanya dijabarkan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, Anda harus memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain tahu tentang Anda dan produk Anda. <br /><br />Konsep Marketing # 7: Website<br /><br />Di pasar saat ini, bisnis dalam ukuran apapun harus memiliki website. Saya tidak suka saat melihat sebuah bisnis yang memiliki satu halaman website dengan informasi yang tidak up to date. Konsumen, apakah sebagai bisnis atau pengguna, lebih dari 60% mencari informasi dari internet sebelum membuat keputusan membeli. Konsep marketing ini berdiri dari beberapa komponen tambahan, tapi setidaknya Anda harus mengembangkan sebuah web kecil atau sejenisnya dan selalu meng-updatenya.<br /><br />Konsep Marketing # 8: Branding<br /><br />Banyak pengusaha kecil yang juga mengingkari konsep ini. Marketing usaha kecil harus fokus pada konsep marketing ini seperti yang dilakukan oleh perusahaan besar. Branding terdiri dari gambar, logo, skema desain, layout, make up, dan bambar produk bahkan perusahaan Anda. Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan Anda. Pastikan untuk memberikan perhatian khusus pada jenis brand apa yang Anda bangun melalui masing-masing langkah perencanaan dan implementasi. <br /><br />Konsep Marketing # 9: Promosi dan iklan <br /><br />Promosi dan iklan adalah konsep marketing yang kompleks, tapi harus dipertimbangkan di berbagai jenis bisnis dan produk serta jasanya. Ketika Anda menghadapi 8 konsep marketing, Anda pada akhirnya membuat target market Anda tahu Anda dan produk Anda. Promosi dan pengiklanan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif, dan meningkatkan sales.<br /><br />Konsep Marketing# 10: Customer Relationship Management (CRM)<br /><br />Konsep customer relationship management telah menjadi industri yang besar dalam dunia marketing. Ada banyak piranti lunak dan jasa yang ditawarkan untuk membantu bisnis dengan berbagai ukuran dalam menangani customer relationship management. Karena ketersediaannya yang begitu besar, biasanya dibutuhkan sejumlah uang yang besar, pengusaha kecil biasanya melihat konsep ini sebagai sesuatu yang terlalu besar bagi mereka atau memerlukan dana yang besar untuk implementasinya. Jangan terjebak dengan industri masal yang dikembangkan dari konsep ini. Menjaga customer relationship management yang tepat adalah penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. <br /><br />Tentu saja marketing Anda tidak berhenti di sini. Masing-masing bisnis unik dan memiliki komponen tambahan yang harus dipertimbangkan, tapi daftar ini akan memulai marketing plan.</div> <br /><br />Sumber: www.articlebase.com<br />Diterjemahkan oleh: Iin - <a href="http://www.pengusahamuslim.com/strategi-bisnis/pemasaran/435-10-konsep-marketing-untuk-usaha-kecil.html">Tim Pengusaha Muslim.com</a><br /><br /><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-82919185675166249812009-09-01T22:55:00.000-07:002009-09-01T23:01:06.366-07:0021 CARA MEMENANGI BISNIS (2)<div align="justify">12. JANGAN TUNGGU PELANGGAN YANG MENUNGGU ANDA ONLINE<br />Daripada membeli daftar e-mail (milis) untuk beriklan secara massal tanpa personalisasi, lebih baik luangkanlah waktu untuk menelusuri Web, mencari bisnis² yang berhubungan dengan bisnis Anda, selanjutnya surati mereka secara pribadi,jelaskan mengapa Anda mengganggap mereka perlu membina hubungan bisnis dengan Anda. "Surat² begini punya kecenderungan yang tinggi lho untuk dijawab, sebab surat² tersebut bersifat pribadi," ujar Crandall. "Dan apabila ada sesuatu yang kita dapat berbisnis untuk itu, maka pintunya sudah kubuka ‘tuh. Begitu pintu tersebut terbuka, aku pun bisa berbisnis ribuan dolar dengan orang² yang bahkan sama sekali tak kukenal [sebelum aku menyurati mereka]."<br /><br /><span class="fullpost"><br /><br />C. MEMNYEBAR (KATA) PROMOSI:<br /><br />13. PERGILAH KE TEMPAT PROSPEK TERBAIK ANDA BERADA<br />Ini disebut pemasaran ruang-permainan. Jika Anda punya bisnis hewan piaraan, mintalah ijin pengurus dan kantor dokter-hewan setempat agar Anda dapat memajang brosur. Apakah Anda seniman lanskap? Tawarkanlah untuk menghias tempat penitipan anak² setempat. Apakah Anda mengelola pesta HUT anak²? Bayarlah gedung bioskop setempat agar menayangkan promosi Anda sebelum pemutaran film² keluarga. "Pastikanlah agar lingkungannya sesuai," Gordon mengingatkan. "Jika Anda konsultan bisnis, Anda tidaklah akan beriklan di layar bioskop. Beriklanlah di tempat di mana orang² paling mungkin memikirkan tentang apa yang Anda jual."<br /><br />14. JADILAH SEORANG PAKAR / AHLI<br />Cagnassola mengembangkan ketrampilan bisnisnya menjadi alat pemasaran dengan menulis artikel² online. "Tulislah artikel² untuk menunjukkan bakat² Anda dan berikanlah sebagai pengisi ke pemilik situs Web yang Anda rasa sesuai," ujar Cagnassola. "Hal itu, selain akan memberikan lebih banyak lalu-lintas situs dan pelanggan potensial, juga akan memberikan Anda portofolio bisnis dunia yang mendemonstrasikan indra bisnis dan layanan/produk Anda."<br />Cara² lain untuk memantapkan Anda sebagai pakar: Jawablah pertanyaan² di forum online; usahakan Anda didaftar ke dalam direktori seperti Experts.com, Profnet.comor The Yearbook of Experts; kirimkanlah kiat² ke saluran media lokal; tulislah buku atau pamflet; atau lakukanlah kiat berikutnya di daftar kami.<br /><br />15. JADILAH TUAN-RUMAH SEMINAR<br />Murah. Mudah. Dan cara yang ampuh untuk mengatasi ketakutan Anda berbicara di depan umum. Crandall menceritakan seorang pialang bisnis yang melakukan seminar gratis mingguan. Para penjual bisnis tidak hadir, karena memang mereka bukan orang baru dalam hal proses pialang bisnis, tetapi mereka menyimak iklan-nya dan menelpon untuk meminta layanan-nya. Para pembeli bisnis hadir, dan sang pialang sekarang mempunyai calon² prospek. "Anda mendapat publisitas gratis, Anda mendapat prospek yang menghubungi Anda, dan Anda membangun tingkat keahlian Anda," papar Crandall, yang menjadi tuan-rumah seminar² pemasaran-nya sendiri.<br /><br />16. USHAKAN AGAR DILIPUT BERITA LOKAL<br />Tarik perhatian media lokal sebanyak mungkin dengan rilis² berita personal. Coba deh ini, mana yang lebih menarik bagi media lokal Anda: wirausahawan katering rumahan yang sukses dengan kontrak nasional, atau wirausahawan katering dari Hometown Ohio dengan kontrak nasional? Yah, bahkan jika Anda pernah tinggal di suatu tempat, suratilah media lokal di sana. Crandall baru² ini mempromosikan buku tentang masa kanak² ibunya dengan menyurati dua koran, satu di tempat ibunya tinggal sekarang dan satu lagi di tempat tinggal sebelumnya, dan kedua-dua koran memuat cerita tersebut.<br /><br />17. BERSIAP-SIAP UNTUK CLOSE UP ANDA<br />Apakah TV tidak termasuk ke dalam anggaran pemilik bisnis berbasis-rumah? Jangan dong. Usahakanlah Anda bisa tampil di TV. "Anda memang tidak bisa secara kasar mengiklankan layanan atau produk Anda, tetapi iklan adalah cara yang baik untuk lebih dikenal," ujar Bishop. "Contoh, jika Anda menjual kerajinan, Anda mungkin memulai suatu tayangan kerajinan instruksional. Anda bisa mengadakan kontes atau membagikan sesuatu secara gratis. Ketika orang² menelpon atau menyurati, Anda bisa memulai sebuah milis dan kemudian menghubungi mereka tentang bisnis Anda." Manfaat lainnya: Ini menambah keahlian Anda dan memberikan Anda publisitas yang baik.<br /><br />LAYANAN PELANGGAN<br />18. GRACIAS/MERCI/TERIMA KASIH<br />Curahilah 20 persen teratas dari klien Anda yang pembeliannya terbanyak (baik dalam hal jumlah barang maupun uang) dengan ungkapan² terimakasih, apakah berupa hadiah, makan siang ataupun nota² personal. "Itu tidak boros uang " kata Gordon, "tapi cara yang bagus untuk memberitahu pelanggan terbaik Anda bahwa mereka spesial."<br /><br />19. TAWARKANLAH GARANSI<br />Lebih banyak orang² yang akan mencoba bisnis Anda dan merekomendasikan bisnis Anda, jika Anda menawarkan "kepuasan dijamin." Akhir cerita.<br /><br />20. USAHAKAN AGAR ORANG2 MEMBICARAKAN ANDA<br />Pemasaran dari-mulut-ke-mulut adalah hal termurah yang dapat Anda lakukan untuk melajukan bisnis Anda. Cara utama untuk menarik orang² adalah lakukan saja pekerjaan yang bagus: Buat klien² Anda terkesan, dan mereka akan bercerita kepada semua orang tentang kesan mereka tersebut. Namun, ada nih taktik yang lebih agresif yang Anda dapat gunakan juga. Mintalah semua orang yang Anda kenal agar mempromosikan bisnis Anda. Bagikan kartu² bisnis lebih dari satu kepada orang² sehingga mereka bisa membagikannya lagi. Bahkan, coba telusuri Rolodex (daftar relasi) milik klien favorit Anda (dengan ijin-nya, tentu saja) untuk menemukan referensi² potensial.<br /><br />21. KETIKA RAGU-RAGU ANGKATLAH TELEPON<br />Daripada menyesali kekosongan bisnis Anda, mengetuk jari² Anda di atas meja Anda dan menambah kerut² di kening Anda, lebih baik hubungilah pelanggan. Sentuh dasarnya, lihat mereka sedang apa, kunjungi kantor mereka ketika Anda menjalankan pesanan, lihat apakah ada yang bisa Anda lakukan untuk mereka, sekalipun itu pekerjaan tak dibayar. Hal itu akan meningkatkan hubungan Anda, dan Anda bisa menggetarkan memori mereka. Nah, jika Anda tidak mengangkat telepon, maka Anda tidak akan pernah mendengar “Aku udah mau menelpon Anda nih!”</div><br /><br /> Sumber : Pramono 'Pakde' Dewo, 30 Agustus jam 23:38<br />=end= <br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-40260097803671390332009-08-31T16:30:00.000-07:002009-09-01T22:55:45.065-07:0021 CARA MEMENANGI BISNIS (1)<div align="justify">(by Laura Tiffany, February 01, 2006, artikel ini mula² diterbitkan di Entrepreneur.com pada tahun 2001. Diperbaharui dengan informasi baru pada tahun 2006)<br /><br />Meskipun Anda terus berdoa dan berharap, bisnis Anda tidak bisa terus berjalan mulus. Anda tetap harus berusaha, dan untuk itu kami punya beberapa tips bagi Anda.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><br />Sudah kami temukan nih, solusi pemasaran yang sempurna untuk Anda. Pertama-tama, tutup mata Anda. Sekarang, peluk monitor komputer Anda. Dengan menggunakan teknologi paling-rahasia yang dikembangkan di laboratorium Entrepreneur.com, dengan seketika akan kami kirimkan daftar pelanggan yang tak-habis²nya ke otak Anda dan bisnis wirausaha Anda. Wah, agaknya, tak bisa nih. Tetapi ini bukan karena kami tak punya teknologi-nya, lho (hanya tinggal satu logaritma lagi, sumpah deh), sungguh kami ingin membantu Anda menolong diri Anda sendiri. Untuk itu, kami berikan Anda sesuatu yang lebih baik : 21 ketrampilan memasarkan, yang akan membantu Anda menemukan pelanggan² yang akan mengisi koper² bisnis Anda. Cetaklah kiat ini, kirimkan dan padukan ia ke dalam rencana pemasaran Anda dan bersiaplah untuk kebanjiran penjualan.<br /><br />A. KIAT-KIAT DASAR:<br /><br />1.CIPTAKAN SARANA PEMASARAN YANG BERKUALITAS.<br />Ini tidak berarti Anda harus mengalokasikan 75 persen anggaran Anda untuk biaya² cetak, slide presentasi dan situs Web. Namun, memang ini berarti Anda harus berpikir dalam² tentang (memvisualisasikan) target yang Anda ingin capai. "Silahkan duduk, dan buatlah daftar segala yang Anda perlukan setiap kali Anda menghubungi klien atau calon pelanggan, termasuk paket stasioneri, alat² presentasi dan brosur²," nasehat pakar pemasaran Kim T. Gordon, Ketua National Marketing Federation Inc. dan kolumnis Entrepreneur.com. "Selanjutnya, jika Anda tidak bisa [mengusahakan] untuk mencetaknya segera, paling tidak pekerjakanlah seorang disainer dan seorang penulis untuk menciptakan bahan² tsb sehingga Anda memilikinya di dalam disk." Namun, jika hal inipun membuat tulang-belakang rekening bank Anda gemetaran, temukanlah cara² kreatif untuk mengatasinya: Sewalah seorang mahasiswa seni atau pemasaran dari universitas lokal, atau barterlah jasa Anda dengan wirausahawan yang lain.<br /><br />2. SAMBUTLAH KLIEN DENGAN 'GAYA'<br />Voice mail boleh jadi tak cocok untuk rencana pemasaran Anda, namun seandainya nih, seorang klien potensial menelepon dan anak Anda yang menjawab, klien tsb tentu akan raib sebelum Anda menjadikannya klien Anda. Maka usahakanlah punya Voice mail yang profesional (Telkom menawarkan beberapa pilihan, lho) dengan beberapa perangkat, demikian nasehat Gordon, sehingga penelpon bisa menekan "1" untuk mendengar lebih banyak tentang jasa Anda, "2" untuk alamat web dan e-mail Anda, dll.<br /><br />3. FOKUSLAH SETAJAM MUNGKIN<br />Daripada menghabiskan waktu dalam usaha menjangkau semua orang, lebih baik batasilah target audiens Anda hanya pada prospek² yang sangat berkualitas. Daripada mengunjungi tujuh grup jaringan setiap dua bulan, kunjungilah hanya dua grup dengan prospek² terbaik setiap minggu. "Daripada memasarkan ke 5000 perusahaan, pilih sajalah beberapa lusin perusahaan yang benar² memenuhi syarat dan jalinlah hubungan rutin dengan mereka," ujar Gordon. Hubungilah mereka, kirimi bahan² pemasaran Anda, dan kemudian ajaklah untuk bertemu. Ini akan menghemat waktu dan uang Anda.<br /><br />4. MANFAATKAN PAMERAN NIAGA SEBAIK2NYA<br />Nah, ini paduan tips, buah pikiran Rick Crandall, seorang pembicara, konsultan, dan pengarang buku² pemasaran:<br />Jika Anda belum juga dapat toko, usahakanlah mendapat seseorang yang bisa berbagi tokonya dengan Anda. Anda bantu mereka menjalankan toko, dan mereka dapat orang lokal yang bisa memandu mereka melihat-lihat kota. Jika Anda memutuskan tidak perlu toko, oke maju terus. Anda selalu bisa koq berbisnis dengan peserta² pameran (exhibitors) – tapi pastikanlah untuk menghargai waktu mereka dengan para pelanggannya sebelum Anda mendekati mereka sebagai mitra yang ingin berbagi bisnis (B2B). Setelah mengikuti seminar, yakinkanlah sungguh² bahwa Anda menjalankan kiat² seminar tsb. Apa gunanya ikut seminar jika Anda berakhir di bak sampah? Pusat Riset Industri Pameran menyatakan di tahun 2000, 88% peserta pameran tidak dihubungi oleh orang² penjualan. Coba perbaiki statistik tsb.<br /><br />5. LAKUKAN INTELEJEN KOMPETITIF SECARA ONLINE<br />Ketika Joyce L. Bosc memulai Boscobel Marketing Communications Inc. pada tahun 1978 di rumah-nya di Silver Spring, Maryland, dia tidak tahu apa² tentang kompetisi yang sedang berlangsung. Sekarang ini, dia berkata, wirausahawan sudah jauh lebih mudah. "Sebagai bisnis rumahan [di tahun 1978], bagaimana Anda bisa tahu apa yang sedang dilakukan pesaing Anda, apa yang sedang mereka bebankan, atau klien seperti apa yang mereka punya?" ujar Bosc, yang sekarang perusahaannya punya 18 karyawan dan tidak lagi berbasis rumah. "Hari ini, informasi itu sepenuhnya ada di ujungjari Anda." Jadi, temukanlah situs pesaing Anda dan carilah informasi.<br /><br />B. BERSIKAPLAH BERSAHABAT:<br /><br />6. TAWARKAN BANTUAN ANDA<br />Ingin dikenal sebagai seorang pebisnis yang baik -- dan sebagai seorang budiman? Bantulah orang². Ellen Cagnassola mendirikan bisnis sabun buatan-tangan, MaryEllen's Sweet Soaps di Fanwood, New Jersey. Salah satu perolehan bisnisnya yang terbesar adalah berita mulut-ke-mulut yang dihasilkan bukan hanya karena kerjanya yang baik, tetapi juga karena kebajikannya. "Aku [siap menjadi] orang pertama yang membantu orang lain, dan aku menawarkan gagasan dengan gratis," ujar Cagnassola. "Aku pikir, hal ini dan antusias-ku terhadap bisnisku lah yang membuat orang² ingin menjadi bagian dari kesuksesan-ku." Di manakah ia menawarkan bantuan? Pusat Bisnis Wanita New Jersey dan Komite Revitalisasi di kota asalnya adalah beberapa tempat dimana ia berbagi kemampuan.<br />Cara lain untuk membantu masyarakat Anda dan bisnis Anda adalah dengan menyelaraskan diri Anda dengan organisasi nirlaba. Patrick Bishop, penulis Money-Tree Marketing, menawarkan ide ini: "Bentuklah program pengumpulan dana yang bermanfaat bagi sekolah, misalnya kartu diskon. Nah, di saat anak² sedang menjual kartu, mereka juga sedang mempromosikan bisnis Anda, lho."<br /><br />7. TAWARKAN SAMPEL KARYA ANDA<br />Crandall menyarankan bahwa jika misalnya Anda seorang disainer web, Anda berselancar di internet, menemukan klien potensial, maka Anda bisa mengirimi mereka beberapa tips cara memperbaiki situs mereka. Atau Anda bisa lakukan kiat Anne Collins: "Awalnya, aku maunya tembak langsung aja mengajak bisnis," papar Collins, yang memiliki firma disain grafis berbasis-rumah di Laurel, Maryland, Collins Creative Services Inc., sekarang berbangga bahwa Angkatan Perang A.S. adalah salah satu klien-nya. "Terkadang aku tawarkan pekerjaan ringan secara gratis untuk menunjukkan klien potensial bagaimana kualitas pekerjaanku dan agar mereka terbiasa bekerja denganku."<br /><br />8. JARINGAN / NETWORK<br />Jika kiat pemasaran yang ini sudah Anda dengar sebelumnya, ya memang ada alasan kuat: Kiat ini memang manjur. Bergabunglah ke dalam KADIN lokal Anda, kelompok² pengarah seperti LeTip International Inc., Leads Club, asosiasi industri Anda, atau Rotary Club. Ketika Anda bepergian, tanyalah orang² yang Anda temui: arahan apa yang mereka inginkan –dan simaklah sungguh² apa yang mereka katakan. Mereka akan mengganjar Anda setimpal.<br /><br />9. PADUKAN PROMOSI DENGAN BISNIS2 LAIN<br />Dengan siapa Anda berbagi pelanggan? Temukan jawabannya dan cari cara bagaimana Anda dapat berpromosi satu sama lain. Jika Anda seorang humas, dekatilah penulis-cetak atau perancang grafis untuk rujukan² (referensi) klien. Atau, Anda bisa simak kelompok yang Crandall tahu ini: The Wedding Mafia, kelompok para profesional pernikahan (jurumasak, DJ, pembuat pakaian, jurupotret, dll.) yang bekerja sama melalui rujukan². Pilihan lain adalah menambahkan catatan ringkas di bagian bawah faktur Anda yang mereferensikan "seorang konsultan komputer yang hebat" kepada klien² akuntansi Anda, dan sang konsultan berbuat yang sama juga bagi Anda.<br /><br />10. MENGOBROL /CHATTING ONLINE<br />Temukan newsgroups yang mengakomodasi audiens Anda dan bergabunglah. "Aku sih tidak memulai [ambil bagian di kelompok diskusi online] untuk berbisnis, tetapi sebagai cara menemukan informasi berbagai subjek," ujar Shel Horowitz, pemilik Accurate Writing & More yang berbasis di Northampton, Massachusetts, dan pengarang beberapa buku pemasaran, termasuk Grassroots Marketing. "Tetapi, ternyata hal itu menjadi alat pemasaran tunggal terbaik yang aku gunakan. Aku hanya perlu meluangkan waktu ku saja. [Satu] daftar saja telah membuatku mendapat sekitar 60 klien dalam lima tahun ini."<br /><br />11. TAWARKAN LAPORAN BERKALA LEWAT E-NEWSLETTER<br />Ini, di samping, memantapkan Anda sebagai seorang ahli, juga menyediakan alat pemasaran lain yang amat penting: alamat e-mail dari klien² potensial. Anda telah membuka gerbang untuk membina hubungan dengan orang² ini dengan cara menawarkan informasi gratis. Kini mereka bisa mendekati Anda untuk berbisnis, atau Anda bisa menggunakan alamat² email ini untuk menawarkan jasa/bisnis Anda.</div><br /><br /> Pramono 'Pakde' Dewo 30 Agustus jam 23:37<br />(BERSAMBUNG) <br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-70010972348314843222009-08-25T05:23:00.000-07:002009-08-25T05:25:25.584-07:00Mulailah Kisah Anda Sendiri, Baik Kegagalan dan Kesuksesan!<div align="justify">Dalam beberapa topik dari blog ini banyak menampilkan kisah-kisah sukses dari para pengusaha entah nasional atau internasional dalam membangun bisnis mereka, saya pribadi pun menyukai dan banyak belajar dari kisah-kisah mereka dalam merintis bisnis yang jatuh bangun, tetapi dilain pihak kalau kita tidak peka, kadang-kadang kisah-kisah sukses mereka bisa membuat kita minder, dan bertanya, " Apakah kita bisa seperti mereka ? " atau pertanyaan lain, " Kalau semua bisa seperti mereka lalu kenapa banyak yang tidak berhasil ..? "<br /><span class="fullpost"><br />Oleh karena itu, saya menganjurkan kepada anda semua yang telah berani mengambil keputusan untuk terjun menjadi pengusaha, berapapun besar skala bisnis yang anda bangun, apapun jenis bisnis yang anda rintis, dimanapun lokasi bisnis anda berada, untuk berani membuat kisah anda sendiri dalam memulai, merintis, jatuh bangun bisnis anda sendiri sampai hari ini. Maksud saya bukanlah menyarankan anda menjadi seorang "narsis" atau ingin menyombongkan keberhasilan anda, atau agar anda merasa sejajar dengan para pengusaha sukses yang terkenal, tetapi terlebih agar kisah anda bisa menjadi bahan perenungan, analisis dan pembelajaran anda sendiri, entah kisah yang anda ceritakan mungkin masih berisi kegagalan, belum ada kisah sukses ! Disamping itu sukur-sukur kisah anda bisa bermanfaat bagi orang lain yang membaca atau mengetahuinya !<br /><br />Justru dengan berani mengungkapkan kisah anda, saya yakin kreatifitas dan ide-ide baru akan muncul, entah untuk memperbaiki kegagalan atau menyempurnakan kesuksesan yang telah ada. Munculnya Kreatifitas dan ide-ide bisa dari anda sendiri, atau teman-teman anda yang membacanya seperti dalam blog ini.<br /><br />Saya pribadi, pada tahun 2005, diusia yang ke-36 akhirnya berani mengambil keputusan untuk keluar dari "zona" nyaman sebagai professional dari satu perusahaan kelas menengah, yang pada waktu itu menjadi asisten direktur, dimana direkturnya adalah juga pemilik perusahaan tersebut.<br /><br />Dengan partner seorang yang memiliki dana tetapi tidak memiliki keahlian, sementara saya memiliki keahlian, tetapi tidak memiliki dana, akhirnya saya memutuskan untuk memulai bisnis sejenis dengan tempat kerja saya, karena merasa yakin bahwa selain bisnis tersebut sangat berpeluang, tidak terpengaruh terhadap situasi perekonomian, dan terlebih lagi saya yakin dengan kemampuan saya sendiri, karena di perusahaan saya bekerja, banyak kebijakan dan strategi yang diambil merupakan hasil pemikiran dan ide-ide saya.<br /><br />Setelah sepakat dengan investor yang menjadi partner, jumlah gaji yang akan saya terima, berikut bagian laba bersih 20 % setelah dikurangi untuk karyawan sebesar 10 %, dengan perjanjian, bahwa dalam 6 bulan telah BEP, dan 6 bulan kemudian telah menghasilkan laba bersih, tetapi apabila dalam 1 tahun tersebut rugi terus menerus, setelah 6 bulan pra operasi maka gaji yang saya terima akan dikurangi sekian puluh persen, dan apabila 6 bulan kemudian masih rugi, maka perusahaan akan ditutup dan saya harus mengundurkan diri tanpa pesangon, tetapi thd karyawan saya meminta agar tetap diberikan pesangon sebagai hak mereka, yang akhirnya disetujui.<br /><br />Pada waktu menerima tawaran tsb, saya sebenarnya mengambil resiko, karena pada waktu itu, istri saya walaupun bekerja gaji yang diperoleh tidak akan mencukupi biaya hidup kami, seandainya bisnis yang saya bangun gagal dan saya mengangur untuk sementara waktu...<br /><br />Dengan strategi, pembuatan laporan keungan yang baik, rekrutmen karyawan yang berpengalaman [ kebanyakan dari mereka adalah staff saya dr perusahaan sebelumnya ], pada awal tahun 2005 kami memulai bisnis dengan membuka 3 cabang, hanya 1 bulan kami rugi, bulan berikutnya telah mengalami keuntungan bersih yang terus meningkat, 4 bulan kemudian kami membuka cabang ke-4 dari hasil laba, dan setahun kemudiaan membuka cabang ke-5.<br /><br />Di tahun 2006 datang bencana, dimana salah satu cabang kami mengalami penipuan "white collars crime" senilai hampir 800 juta rupiah, karena kelalaian staff kami dalam melaksanakan SOP. Di pertengahan tahun 2007, terjadi lagi kerugian, kali ini dikarenakan salah satu staff kami melakukan spekulasi atas transaksi yang saya setujui terhadap salah satu pelanggan kami yang bonafide, dan yang mana hal ini juga telah saya informasikan kepada investor yang nota bene merupakan pemilik. kerugian di pertengahan tahun 2007 sangatlah besar karena berkisar 3 milyar rupiah, dimana hampir 70 % modal kerja perusahaan habis ! Kerugian sebesar ini bisa dicegah, kalau waktu itu saya berani membuat departemen internal audit, yang terpisah dan tidak dirangkap oleh bagian accounting. karena kelalaian bagian accounting melakukan audit mingguan selama sebulan, akhirnya kepala cabang yang merupakan staff yang sangat saya percayai, melakukan manipulasi atas laporan keuangan yang dikirim setiap hari.<br /><br />Kedua peristiwa ini merupakan pelajaran pahit buat saya, terutama kerugian di tahun 2007, dan pada akhirnya, pemilik atau partner saya yang juga investor, ringkasnya setelah berusaha menyelesaikan kasus tersebut yang menyangkut kepala cabang dan juga pelanggan tanpa hasil dengan tidak melibatkan saya, pada pertengahan tahun 2008, saya diminta olehnya untuk mengundurkan diri dari perusahaan, walaupun pada saat itu saya tekankan bahwa kerugian adalah resiko yang harus dihadapi, yang penting bagaimana dengan strategi kita agar kerugian tersebut bisa cepat ditutup, yang mana pada waktu itu partner saya untuk menambal kekurangan modal kerja meminta tambahan atau pinjaman kepada pihak keluarganya yang memang dari keluarga yang kaya, terutama dari warisan orang tua.<br /><br />Pelajaran kedua yang pahit saya terima, yaitu dimana agar setiap perjanjian bisnis apabila kita membangun usaha berdasarkan kesepakatan dengan orang-orang lain, hendaknya dituangkan dengan sah secara notarial sehingga mempunyai kekuatan hukum yang legal, disamping juga penjelasan yang terinci mengenai hak dan kewajiban, karena hal ini saya tidak lakukan, karena perjanjian antara saya dengan investor tsb hanya dalam 2 lembar kertas dan tidak perperinci sehingga bias dan multi tafsir.<br /><br />Akhirnya saya menerima permintaan pengunduran diri dengan berat hati dan juga harga diri. disamping perasaan stress dan hati yang hancur. Lebih dari 6 bulan saya menganggur, dan puji Tuhan, pada saat saya menganggur, istri saya di kantor mengalami peningkatan karir yang pesat yang mana juga diiringi dengan gaji yang lebih tinggi, sehingga bisa mencukupi biaya hidup kami sekeluarga.<br /><br />Pada saat itu, walaupun ada beberapa tawaran dari investor lain untuk membuka usaha sejenis, entah teman kuliah, entah client istri saya yang mengetahui keahilan saya dalam bidang bisnis tersebut, karena trauma, saya enggan untuk membangun bisnis baru dengan investor baru, sehingga terpikir untuk kembali ke dunia kerja, dan pada saat itu sialnya krisis finansial global mulai melanda dunia termasuk indonesia, sehingga beberapa tawaran pekerjaan yang menarik dan hampir jadi, akhirnya ditunda, dengan alasan situasi ekonomi yang masih belum menentu sementara gaji yang saya minta memang cukup besar.<br /><br />Selama menganggur sampai Desember 2008, dengan melakukan penghematan, aktivitas saya hanya mengantar dan menjemput anak sekolah, menemaninya belajar dan bermain, serta ini yang terpenting, mendekatkan diri kepada Tuhan, agar saya tidak stress dan gila atas kondisi tersebut, karena bagaimanapun, saya adalahs seorang ayah dan suami yang seharusnya bertanggung jawab atas keperluan rumah tangga, sementara untuk saat itu istri saya yang menanggung semuanya. Thanks to my wife, you are the great wife that my love never die !<br /><br />Sekitar hari Natal tahun 2008, tiba-tiba adik saya menelpon, dan mengajak saya untuk membantu bisnis yang telah dia bangun dari 2004. untuk menindak lanjutinya akhirnya kami bertemu di salah satu mal. Pada saat itu saya hanya bertanya apa motivasi mengajak saya untuk membantu bisnisnya ? apa karena kasihan sama kakaknya yang nganggur, atau memang punya tujuan lain ? Karena dengan terus terang saya bilang kepadanya kalau karena kasihan mendingan jangan, karena kakak kamu tidak perlu dikasihani oleh kamu, kecuali Tuhan dan lagian pula saat itu saya dalam proses untuk mencoba bisnis website sesuai dengan hobby saya, karena di bulan Desember tersebut saya tengah membuat suatu program web yang akan menjadi bisnis percobaan saya. Tetapi kalau motivasinya diluar itu, saya akan analisis dulu, apakah saya mampu atau tidak !<br /><br />Setelah adik saya mengatakan bahwa motivasinya bukan karena kasihan, tetapi lebih untuk memajukan usaha yang dibagun untuk menjadi nomor 1, karena menurut penilaian dia sendiri, sekarang dia berada di nomor 3 dalam usaha yang dibangun, dan merasa bahwa saya, adalah orang yang tepat.<br />Saya ingat kata-kata adik saya, " Daripada koko bikin kaya orang lain, kenapa tidak bikin kaya usaha adik sendiri, toh kita bersaudara, senang dan duka bisa kita lalui bersama, saya yakin koko pasti bisa membantu saya untuk mencapai visi tersebut. "<br /><br />Setelah merenung dan mendiskusikan dengan istri, akhirnya saya menerima tawaran dari adik saya untuk membantu usaha yang telah dibangunya, lebih tepat usaha atau bisnis kaeluarga. Karena usaha yang dipegang oleh adik saya, tadinya hanyalah satu perusahaan yang kesulitan likuiditas, yang dibeli oleh paman saya dengan nilai puluhan juta rupiah, setelah disuntik modal puluhan juta rupiah, kemudian adik saya masuk untuk mengambil alih kepemimpinan usaha tersebut. Di tahun 2004, dengan modal kerja 60 juta rupiah, dilalui adik saya dengan jatuh bangun dan saya ingat pada tahun 2005 sampai 2006, dia sering meminjam uang kepada saya karena kesulitan cash flow, pada tahun 2005 saya juga memberikan modal tambahan beberapa puluh juta, fantastisnya, saya ingat, pada akhir 2007, ketika adik saya meminta dipasangkan software accounting, total equity yang tadinya hanya 100 jutaan, telah meningkat menjadi sekitar 500 jutaan, dan pada akhir 2008 ketika saya mulai mengembangkan usahanya di bulan januari 2009. modal sendiri telah meningkat menjadi hampir 1 milyar.<br /><br />Dimulai januari 2009, saya mulai mengembangkan bisnis yang telah dirintis adik saya, menilik laporan laba rugi, dan melihat bahwa net profit margin hanya di kisaran 9 %, kemudian saya menganilis kemungkinan untuk meningkatkan net profit margin pada semua produk. Dan pada saat itu memang kesulitan enterpreneur seperti kami, adalah masalah modal kerja, karena laba yang diperoleh selalu menjadi kejar-kejaran antara hutang-piutang dan inventory. Sehingga untuk mengembangkan usaha diperlukan suntikan dana dari luar.<br /><br />Pada saat itu kami mengajukan kredit ke bank pemerintah, tetapi kesulitan dalam masalah dokumen yang menyangkut tanah dan bangunan pabrik yang kami sewa, sehingga bank tidak bisa memberikan kredit. Sehingga untuk mengatasi kekurangan modal dalam berinvenstasi, saya setelah menganalisis kemungkinan laba dari modal yang dipinjam, memberanikan meminjam dari bank gelap atau rentenir yang juga teman saya, dengan tingkat bunga 4 % sebulan untuk jumlah beberapa ratus juta. untungnya karena kami berteman baik dan proposal yang saya ajukan dia yakin, teman saya tidak meminta jaminan, seperti kepada orang lain, disamping menurutnya, kalau orang lain dia pasti kenakan bunga 6-7 % !<br /><br />Dari bulan Februari sampai maret dana yang diterima kami investasikan untuk membuat produk-produk, yang selama ini kami beli dari perusahaan lain, untuk meningkatkan margin laba, kalau membeli, margin laba hanya 5-10 %, maka dengan membuat sendiri maka margin laba meningkat menjadi 20-25 %. Puji Tuhan, modal yang kami pinjam dari bank gelap dengan bunga tinggi ternyata bisa kami bayar, walaupun belum kami lunasi mengingat kebutuhan modal kerja yang sangat besar.<br /><br />Di bulan Mei, ketika melihat kebutuhan modal kerja yang semakin besar yang disebabkan semakin banyak produk yang kami buat sendiri, mengingat meminjam pada bank gelap, bunga saat tinggi, membuat saya mencari alternatif pinjaman ke bank swasta dengan menjaminkan rumah. Akhirnya Di bulan Juni kami menemukan bank swasta yang bersedia memberikan pinjaman tanpa mempermasalahkan kendala sebelumnya dari bank pemerintah.<br /><br />Per akhir Juni, net profit margin telah meningkat rata-rata menjadi 17 %, dan pertubuhan penjualan rata-rata 20 %, saya yakin bahwa bisnis yang kami kembangkan masih bisa terus tumbuh, karena setelah saya amati dengan seksama, banyak produk yang bisa kami kembangkan lagi dan juga divisi usaha yang bisa kami dirikan, yang terpenting adalah Kreatifitas dan semangat...<br /><br />Banyak perbaikan yang kami lakukan, terutama dalam sistem produksi untuk mengukur tingkat efisiensi pemakaian bahan, dan produktifitas upah kerja dengan sistem borongan. Perbaikan sistem penggajian dan numerasi karyawan, karena dibanding pesaing kami, perusahaan kami berani menanggung biaya kesehatan karyawan berikut keluarganya termasuk biaya perawatan rumah sakit !<br /><br />Satu pelajaran yang saya petik, bahwa dibidang usaha manapun, walaupun tanpa pengalaman pada bidang usaha tersebut, bisa kita terjuni asal memiliki semangat, keingin tahuan, kreatifitas dan kerja keras ! Gagal dalam bidang satu usaha belum tentun gagal dalam bidang usaha lain yang berbeda ! Jadi buat saya memang benar kata-kata adik saya, " Buat apa koko bikin kaya orang atau perusahaan lain, mendingan perusahaan keluarga sendiri, toh hasil kita nikmati bersama, kerugian juga kita tanggung bersama.."<br /><br />Ini Kisah saya, bagaimana kisah anda ?????<br />Semoga kisah saya bisa bermanfaat bagi orang lain.<br /><br />Kiriman 1<br />Anton Leonard J menulispada 05 Agustus 2009 jam 5:02</div><br /><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-23894814736374946012009-08-24T02:03:00.001-07:002009-08-24T02:05:19.541-07:00Mencari Pekerjaan Sesuai Kepribadian<div align="justify">Anda pasti setuju dengan pernyataan, bahwa untuk bisa total mengerjakan sebuah pekerjaan, harus mencintai pekerjaan tersebut. Namun, bagaimana bisa mencintai pekerjaan yang ada sekarang, jika sebenarnya pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kepribadian?<br /><span class="fullpost"><br /><br />Sama seperti ketika Anda mencari pasangan hidup, Anda menginginkan karier yang bisa cocok dengan karakter Anda, bukan berkonflik dengannya. Contoh, jika Anda adalah tipe orang yang aktif dan supel, Anda mungkin akan sulit untuk bekerja di balik meja seharian. Begitu juga sebaliknya, jika Anda adalah orang yang pemalu, Anda mungkin akan tak nyaman jika harus berhubungan dengan banyak orang. Begitu pun, jika Anda adalah orang yang lebih senang bekerja sendiri, pasti tak akan nyaman bekerja dalam sebuah tim.<br /><br />Berikut adalah 6 tipe kepribadian beserta dengan pekerjaan yang sekiranya cocok dengan kepribadian tersebut. Namun, perlu dicatat, beberapa pekerjaan atau profesi yang tercantum memerlukan pendidikan, pelatihan, dan kualifikasi tertentu.<br /><br />Artistik<br />Kepribadian semacam ini adalah mahluk kreatif sejak diciptakan. Mereka memiliki imajinasi yang sangat luas. Tipe semacam ini senang mengekspresikan dirinya melalui hasil karya. Mereka lebih nyaman bekerja tanpa aturan, dan senang bekerja yang berkaitan dengan bentuk, desain, warna, kata, dan pola. Profesi yang cocok untuk tipe kepribadian ini: editor, desainer grafis, guru drama atau kesenian, arsitek lanskap, pembuat produk, dan produser.<br /><br />Konvensional<br />Tipe kepribadian semacam ini menyenangi segala hal yang konvensional, seperti aturan, prosedur, jadual, dan instruksi. Mereka senang bekerja dengan detail dan data ketimbang harus mengutarakan ide. Tipe semacam ini senang dengan rutinitas dan urutan, segala yang keteraturan. Tipe pekerjaan yang cocok untuk tipe semacam ini antara lain; akuntan, aktuaria, inspektur keamanan, keuangan, perencana keuangan, dan penulis teknis.<br /><br />Wirausahawan<br />Tipe wirausahawan adalah orang yang pandai memimpin. Mereka jeli melihat sebuah hasil kerja dari awal hingga akhir, khususnya yang berhubungan dengan bisnis. Mereka tipe pelaku, bukan pemikir, dan lebih senang melihat “gambaran besar” ketimbang gambar-gambar kecil yang justru sebagai fondasi awalnya. Pekerjaan yang cocok untuk orang seperti ini adalah; agen sales di advertising, pekerja finansial, analisis manajemen, direktur program, dan sales manager .<br /><br />Penyelidik<br />Tipe seperti ini senang bekerja sendiri, karena dia senang menyelidiki sesuatu. Mereka lebih senang menggunakan logika ketimbang imajinasi, menyelesaikan masalah dan misteri, menyatukan hal-hal yang tercerai seperti puzzle, presisi, dan ilmu pasti. Pekerjaan yang memerlukan atensi mendetail amat membuatnya merasa senang. Profesi yang tepat untuk tipe kepribadian seperti ini adalah; analis sistem komputer, pengurus perpustakaan, optometris, profesor ilmu alam, insinyur piranti lunak, dan pelaku statistik.<br /><br />Realistik<br />Senang dengan hasil akhir, tipe ini adalah orang yang menyukai soal dan masalah yang harus dipecahkan. Mereka senang bekerja di luar ruang, bekerja dengan mesin, alat-alat berat, dan perhiasan. Profesi yang tepat untuk tipe realistis adalah ahli elektro, ahli nuklir, dokter gigi, dan ahli kunci.<br /><br />Sosialis<br />Sosialis senang membantu orang lain dan bekerja di dalam tim. Mereka pandai berkomunikasi dan merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka lebih baik bicara dengan orang lain ketimbang bekerja dengan mesin atau data. Pekerjaan yang terbaik untuk mereka adalah untuk membuatnya bertemu dengan orang lain, seperti pelatih pribadi, psikolog sekolah, bimbingan siswa, guru, dan motivator.<br /><br />NAD <br />Sumber : careerbuilder<br />Jumat, 14 Agustus 2009 | 22:49 WIB<br />KOMPAS.com<br /><br /></div><br /> </span>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5659279110048580056.post-66014633340609812422009-08-24T01:12:00.000-07:002009-08-24T19:18:04.753-07:00Jangan Takut Melakukan Kesalahan<div align="justify">Namanya saja manusia, tentunya tak luput dari kesalahan, terutama ketika bekerja. Kesalahan baik yang kecil maupun besar, tentunya pernah kita lakukan. Salah membuat laporan, tidak akurat membuat data, dan sebagainya. Perasaan apa yang biasanya muncul saat itu? Kebanyakan rasa takut dan merasa bersalah.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Sebenarnya wajar saja bila perasaan negatif muncul setelah kesalahan yang dilakukan. Namun, jangan sampai itu memengaruhi kinerja Anda. Melakukan kesalahan adalah manusiawi. Yang penting, bagaimana caranya agar dari kesalahan ini kita mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru yang sangat bermanfaat baik untuk karier dan kedewasaan kita.<br /><br />Semua orang, termasuk atasan Anda, tentu pernah juga melakukan kesalahan dalam pekerjaan. Bahkan mungkin kesalahan lah yang membuat atasan Anda mendapatkan posisinya sekarang. Sebab, kemampuan seseorang menangani masalah dapat juga dilihat dari bagaimana ia memperbaiki kesalahannya sendiri. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan pekerja dan cara mengatasinya.<br /><br />1. Lupa mengerjakan tugas penting dari atasan<br />Beberapa minggu lalu atasan memberikan tugas penting, tapi ketika ditagih, Anda malah bengong. Hal itu sering terjadi terutama ketika pekerjaan sedang menumpuk. Anda biasanya tidak bisa menentukan prioritas sehingga tugas penting dari atasan terabaikan.<br /><br />Solusi: Jika sudah begini, lebih baik mengaku saja kalau Anda lupa mengerjakannya dan segera minta maaf. Jika atasan masih memberikan kesempatan, lakukan segera tugas tersebut dan selesaikan sebaik-baiknya. Jangan coba-coba untuk berbohong. Bayangkan jika Anda berbohong, dan atasan langsung meminta tugas tersebut. Track record Anda akan rusak dan dia bakal sulit mempercayai Anda lagi.<br /><br />2. Presentasi berantakan<br />Saat memberikan presentasi di depan rapat tentang hasil kerja, pemikiran atau ide merupakan saat-saat penting bagi karier Anda. Pada saat presentasi ini, tak jarang persiapan yang kita lakukan tidak maksimal. Alhasil, karena presentasi yang tidak matang, sebuah ide brilian menguap begitu saja.<br /><br />Solusi: Agar hal itu tidak terjadi lagi, selalu persiapkan presentasi dengan baik dan detail. Sampaikan data yang lengkap, analisis, hingga prediksi Anda. Persiapkan bahan presentasi jauh-jauh hari. Jika Anda tidak terlalu fasih berbicara, sebaiknya materi presentasi dibuat sejelas mungkin, sehingga Anda tidak terlalu banyak memberi penjelasan. Gunakan saja bahasa visual untuk menjelaskan maksud Anda.<br /><br />3. Telat membuat laporan<br />Atasan meminta laporan pagi hari dan Anda baru menyerahkannya sore hari. Jika hal itu terjadi, ungkapkan dengan jelas alasan Anda telat memberikannya. Jangan sampai menunggu ia menegur Anda.<br /><br />Solusi: Sekali-dua kali telat memberi laporan mungkin akan dimaafkan, tetapi bila sudah menjadi agenda tetap, wah... atasan bisa mencap Anda si tukang telat. Poin Anda di mata atasan pun menurun. Coba telusuri apa sih yang jadi penyebab keterlambatan Anda? Kemudian coba perbaiki satu per satu akar permasalahannya.<br /><br />4. Mengecewakan klien<br />Banyak hal yang bisa membuat klien kecewa dan kita terkadang tidak menyadarinya. Kita baru sadar ketika sudah ada complain. Klien memang tidak selalu puas, dan jika Anda mengecewakan mereka, segera analisa penyebabnya.<br /><br />Solusi: Cara terbaik memperbaiki kesalahan terhadap klien adalah dengan melakukan pendekatan personal. Terima saja complain-nya, tanpa bersikap defensif. Setelah itu, perbaiki kesalahan Anda. Yakinkan padanya bahwa Anda tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.<br /><br />5. Tidak berkoordinasi dengan baik<br />Koordinasi selalu dibutuhkan dalam setiap pekerjaan. Bukan hanya bagi pekerja tim, tetapi juga pekerja individu. Inti dari koordinasi adalah komunikasi yang baik. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pekerja adalah tidak membuat koordinasi yang baik dengan pihak atau divisi lain. Contohnya, pembagian tugas dan wewenang dalam pekerjaan yang seharusnya dikerjakan orang lain, atau malah melimpahkan pekerjaan pada orang lain. Jika sudah demikian yang kemudian terjadi adalah konflik dan salah paham.<br /><br />Solusi: Untuk itu, sebelum memulai pekerjaan ketahuilah sedetail mungkin pembagian tugas, wewenang, serta tanggung jawabnya. Kemudian, lakukan pengawasan dalam perjalanannya, jangan lepas tangan begitu saja. Sehingga kesalahan-kesalahan kecil bisa segera diantisipasi. Cobalah untuk memperbaiki setiap kesalahan yang Anda lakukan dalam pekerjaan, dan jangan ulangi kesalahan yang sama. Buatlah setiap kesalahan menjadi pelajaran yang bisa meningkatkan karier dan tentunya kualitas diri Anda.<br /><br />Fatima Roslan<br />Kamis, 6 Agustus 2009 | 17:37 WIB<br />KOMPAS.com<br /><br /> </span></div>Duasatu12http://www.blogger.com/profile/14730602714798412496noreply@blogger.com0